Wednesday 5 March 2014

PERKEMBANGAN DUNIA SETELAH PERANG DUNIA II

Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.

Berdirinya Group of Seven, (Perancis,Jerman Barat,Jepang,Inggris,Amerika Serikat,Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),
Berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat),
Berdirinya Gerakan Nonblok,
Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-masing negara anggota),
Berdirinya APEC, dan
Berdirinya OKI. 

Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih berganti.
Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar, yaitu mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke persaingan ekonomi di antara negara-negara di dunia dan mengubah isu-isu fokus hubungan internasional dari high politics (isu yang berhubungan dengan politik dan keamanan) menjadi is-isu low politics(seperti isu terorisme, hak asasi manusi, ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan isu high politics.

Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.
Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi canggih serta produksi industri yang selalu meningkat.
Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.
Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.
Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.
Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan hidupnya pada bidang pertanian.
Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.

Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap negara-negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui perundingan dalam lembaga keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua lembaga keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia dalam kegiatan pembangunan tetapi ternyata dipakai sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk memaksakan model pembangunan yang menguntungkan negara-negara yang kuat. Program yang mereka keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau Structural Adjustment Program (SAP). Dampak adanya program ini maka akan memaksa :

-Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam negeri mereka,
-Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa diekspor,
-Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik.

Dengan program ini mampu membuat rakyat jelata semakin miskin, sebagai contoh Negara Afrika dan Amerika Latin.
Kedua kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan peran yang penting dalam perekonomian internasional. Harapannya hubungan utara-selatan ini akan menghasilkan kemakmuran bagi semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya menciptakan kemakmuran bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan negara-negara di kawasan Selatan. Kerugian dan kesengsaraan yang diderita negara selatan antara lain :

-Penurunan nilai tukar bagi barang-barang yang dihasilkan
-Kerusakan lingkungan yang semakin memprihatinkan
-Ketergantungan yang semakin tinggi terhadap negara-negara di kawasan Utara
-Kesenjangan (jurang pemisah) yang semakin lebar dan dalam antara Utara dan Selatan.

Sementara itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki kelebihan dan peran penting, diantaranya :

-Sebagian besar merupakan negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas dan non migas.
-Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil industri negara-negara maju.
-Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam menanamkan modal.
-Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah negara-negara di dunia dan tentu saja memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak.

Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara Selatan sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka. Negara Utara harus membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan alternatif mereka tanpa melakukan pembatasan terhadap negara-negara tersebut. Negara di Utara harus melaksanakan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan jangka panjang yang sehat.

Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia baru yang lebih adil.Hubungan tersebut haruslah merupakan perubahan dari bentuk pemerasan oleh negara-negara kawasan Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Jadi berubah dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk kemitraan.

Guna menghindari pertentangan yang semakin tajam antara Utara-Selatan maka diadakan dialog Utara-Selatan yang mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi internasional tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun 1975. Tujuan mendasar dari dialog Utara-Selatan adalah mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan antara negara-negara industri kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G 15). Konferensi Paris diharapkan bisa menghasilkan perubahan hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional Baru. Sehingga negara-negara berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil dan menuntut partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.

Pasca-Perang Dunia II, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-negara jajahan sangat mendominasi Negara-negara Asia dan Afrika seperti India, Filipina, Turki, dan Mesir. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke Indonesia. Proses dekolonisasi Negara-negara Asia dan Afrika kemudian menjadi fenomena yang dominant pada akhir Perang Dunia II. Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami berbagai perubahan yang signifikan.  

Runtuhnya kekuasaan colonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari berubahnya struktur politik global. Jumlah Negara-negara menjadi berkembang lebih banyak. Tercatat pada pasca Perang Dunia II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan saat ini telah mencapai 192 negara. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-gerakan nasionalisme yang berkembang di masing-masing Negara di Asia dan Afrika. Tercatat seperti Gerakan Turki Muda, Gerakan Nasionalisme Filipina, Gerakan Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme India, dan berbagai gerakan serupa yang muncul di Negara-negara seperti Cina, Jepang, Mesir, Libya,India, dan lainnya.

1. Nasionalisme di Jepang

Nasionalisme di Jepang muncul setelah kedatangan bangsa barat ke Jepang yang dipelopori oleh Komodor Matthew Calbraith Perry yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian Shimoda oleh Shogun Yoshinabu Tokugawa pada tahun 1854 yang isinya pelabuhan-pelabuhan Shimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Sejak saat itu Jepang menjadi negara yang terbuka untuk bangsa barat dan bangsa-bangsa yang lain. Sebelumnya Jepang menerapkan politik isolasi yang membatasi kontak dengan bangsa lain. Pada waktu itu, di Jepang sedang terjadi gerakan anti Shogun (Shogun adalah pemerintahan yang bercorak militer yang dipimpin oleh seorang panglima tentara, Sering juga disebut dengan pemerintahan Bakufu artinya pemerintahan tentara di bawah Shogun). Para pendukung gerakan ini menginginkan kekuasaan pemerintahan diserahkan kembali kepada kaisar. Akhirnya pada tanggal 8 November 1867 Shogun meletakkan jabatannya dan menyerahkan kekuasaannya kepada kaisar Meiji atau Kaisar Mutsuhito. Pada masa pemerintahan kaisar Meiji dilaksanakn program restorasi yang bertujuan mengejar ketertinggalan bangsa Jepang terhadap bangsa lain, khusunya Barat.
Pembaharuan awal :
a. Pada tanggal 3 Januari 1868 Kaisar Meiji mengumumkan dihapuskannya sistem pemerintahan bakufu.
b. Kaisar Meiji membentuk Gen-fo-in (badan konstituante), yang bertugas menyusun undang-undang dan mengurus kehakiman
c. Untuk memperkokoh kedudukan pemerintah dan kesatuan bangsa Jepang maka Kaisar Meiji mengambil tindakan-tindakan berikut:
- Memindahkan ibu kota negara dari Kyoto ke Tokyo
- Diciptakan bendera kebangsaan Hinomaru
- Syintoisme dijadikan agama negara
- Diciptakan lagu kebangsaan Kimigayo
- Semangat Busyido menjadi cita-cita umum rakyat Jepang
d. Pada tanggal 6 April 1868 Kaisar Meiji mengumumkan proklamasi yang akan membentuk parlemen sebagai wakil rakyat.
e. Tentara-tentara pribadi milik kaum bangsawan dibubarkan dan dibentuk tentara nasional Jepang.
Pembaharuan secara modern merupakan kelanjutan dari pembaharuan tahap pertama yang meliputi beberapa aspek yakni:
a. Dalam bidang politik / pemerintahan dilakukan penghapusan sistem feodalisme dan membentuk pemerintahan yang bersifat desentralisasi agar pemerintahan menjadi kuat. Pada tahun 1889 diumumkan berlakunya Undang-Undang dasar negara Jepang parlemen (Gikai) yang terdiri dari 2 majelis yaitu majelis tinggi dan majelis rendah.
b. Dalam bidang sosial menghapuskan sistem hukum yang berdasarkan pelapisan sosial dan menegakkan persamaan derajat
c. Dalam bidang militer, Kaisar Meiji membentuk Gunbatsu atau Departemen Pertahanan yang bertanggung jawab kepada kaisar. Setiap warga negara yang berusia 20 tahun dikenakan wajib militer. Persenjataan dibeli dari negara-negara Eropa Barat. Mengirim keluarga Satsuma untuk belajar pada Angkatan Laut Inggris dan keluarga Chosu untuk belajar pada Angkatan Darat Prusia (Jerman)
d. Pada bidang pendidikan, Jepang mengirim mahasiswanya untuk belajar di negara-negara barat. Selain itu juga mendatangkan tenaga ahli dari negara-negara Barat. Tahun 1871 dibentuk Departemen Pengajaran, bertugas melakukan pembaharuan pendidikan dengan sistem Eropa Barat. Dikeluarkannya Undang-undang wajib belajar, bagi setiap anak yang berusia 6-14 tahun. Didirikan sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di seluruh negeri jepang.
e. Bidang Ekonomi dan industri, Dikeluarkan peraturan baru tentang kepemilikan tanah dan pajak pertanian, mendirikan laboratorium-laboratorium penelitian tanaman pertanian, mendatangkan ahli-ahli pertanian dan mesin-mesin pertanian modern dari Eropa Barat, mendatangkan mesin-mesin industri modern dari Inggris, meningkatkan hasil produksi teh dan sutera untuk memperoleh devisa negara , membangun pabrik, galangan kapal, pusat pembangkit listrik, jaringan telekomunikasi, jalan kereta api, dsb.
Akibat dari restorasi ini, jepang menjadi negara yang paling maju di kawasan Asia. Salah satu prestasi dari kemajuan di bidang militer adalah keberhasilan Jepang mengalahkan Rusia pada tahun 1905.

2. Nasionalisme di Cina

Akibat kalah pada perang candu Cina yang saat itu dikuasai dinasti manchu harus menandatangani perjanjian nanking yang isinya antara lain :
a. Cina harus menyerahkan Hongkong ke Inggris
b. Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang dagangan (candu) telah dibakar
c. Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk perdagangan dengan Inggris
Pada tahun 1900 terjadi pemberontakan Boxer, sebagai wujud kebencian rakyat Cina terhadap orang-orang barat yang menduduki tanah airnya. Pemberontakan ini dipimpin oleh Ratu Tshe -Shi. Akan tetapi pemberontakan boxer berhasil dipadamkan oleh bersatunya bangsa bangsa Eropa di Cina. Kekalahan-kekalahan yang di derita oleh kekaisaran Cina dalam menghadapi bangsa Asing menyadarkan jiwa nasionalisme rakyat Cina untuk menentang penjajahan. Muncullah tokoh nasional Cina yaitu Dr. Sun Yat sen. Dasar perjuangan Sun Yat Sen di kenal dengan " San Min Chu-i atau tiga asas kerakyatan yang meliputi:
a. Nasionalisme atau kebangsaan
b. Demokrasi atau kedaulatan rakyat
c. Sosialisme atau kesejahteraan sosial
Pada tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya Republik Cina yang berpusat di Kanton. Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) yang kemudian digantikan oleh Sun Yat Sen (1916-1925).

3. Nasionalisme di India

Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan di tandai berdirinya All Indian National Congress, atau biasa disebut Congress. Congress adalah semacam majelis rakyat yang di dalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terkenal antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liqut Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah, B.G Tilaq dan Banerjee. Di antara mereka yang paling menonjol adalah Mahatma Gandhi, dengan dasar perjuangannya sebagai berikut:
a. Ahimsa yaitu melakukan gerakan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.
b. Hartal yaitu gerakan yang bersifat pasif atau disebut juga mogok kerja
c. Satyagraha yaitu gerakan cinta tanah air dengan tidak bekerja sama dengan penjajah
d. Swadesi yaitu menggunakan barang produksi dalam negeri

Selain 4 dasar tersebut, terdapat juga gerakan-gerakan perlawanan antara lain:
a. Gerakan Sosial Brahma Samaj yang dipimpin oleh raja Ramohan Ray. Gerakan ini bertujuan untuk menghapuskan adat tradisi kuno, aturan kasta dan mengajar dasar monotheisme dalam agama Hindu.
b. Gerakan pendidikan Santiniketan yang dipimpin oleh Rabindranath Tagore, penyair besar bangsa India. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan budaya India
c. The Great India Mutiny (Pemberontakan Sipahi), yaitu pemberontakan bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan dari rakyat. Pemberontakan ini dipimpin oleh Bahadur Syah, raja Moghul di India.

4. Nasionalisme Filipina

Pada tahun 1898 pecahlah pemberontakan Katipunan dari rakyat Filipina melawan Spanyol. Pemberontakan ini merupakan awal dari gerakan nasionalisme di Filipina. Dipimpin oleh Yose Rizal yang akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Spanyol. Nasionalisme Filipina dilanjutkan oleh pemimpin Emilio Aqunaldo yang berhasil mendirikan Liga Pembebasan Filipina dan pada tanggal 12 Juni 1898 memproklamasikan Republik Filipina Merdeka. Filipina jatuh ke tangan Amerika serikat dari tangan Spanyol. Untuk menyiapkan kemerdekaan Filipina maka Amerika serikat mengeluarkan Undang-Undang "The Tydings Mc Duffie Act" pada tahun 1934. Berdasarkan undang-undang ini Filipina mendapat status Commonwealth selama 12 tahun. Sebagai realisasi The Tydings Mc Duffie Act, kemerdekaan Filipina dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1946 dengan presiden pertama Manuel Roxas.

5. Nasionalisme Turki

Pemerintah Turki yang sangat lemah mendapat julukan "The Sick Man from Europe". Pada tahun 1919 muncullah gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha, tujuannya adalah untuk mengusir kekuatan sekutu dan rezim lama yang lemah. Pada tanggal 23 Juli 1923 ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu yang isinya:
a. Thracia Timur dikembalikan ke Turki]
b. Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki, yaitu Arab yang menjadi negara merdeka, Libia diambil alih Italia, Mesir, Palestina, Irak dan Siprus diambil alih oleh Inggris, Suriah dan Libanon diambil alih oleh Prancis.
c. The Straits (selat) terbuka untuk semua kapal
d. Semua hak ekstrateritorial bangsa asing dihapuskan
e. Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya
f. Turki tidak perlu membayar kerugian perang
g. Turki harus melindungi minoritas

Mustafa Kemal Pasha berupaya menjadikan Turki republik modern. Kebijakannya untuk memodernkan Turki yaitu dengan :
a. Menyusun undang-undang dasar baru
b. Melaksanakan ekonomi etatisme
c. Melaksanakan rencana pembangunan lima tahun
d. Huruf Arab diganti dengan huruf latin
e. Melaksanakan pemerintahanan sekuler

6. Nasionalisme Mesir

Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat di Mesir yang dipimpin Arabi Pasya. Peristiwa ini merupakan kebangkitan semangat kebangsaan Mesir, yang kemudian berkembang dalam bentuk gerakan pembaharuan dalam Islam, yang dikenal dengan Gerakan Salafiah, dipelopori oleh para alim ulama seperti Jamaluddin Al Afghani, Syah Muhammad Abduh, dan lain-lain. Pada bulan februari 1922 Inggris menyatakan kemerdekaan Mesir.

7. Nasionalisme di Libya

Di Libya, prgerakan nasionalisme dipelopori oleh Raja Idris El-Sanusi. Ia mulai memimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan dominasi penjajahan Italia tahun 1916. Keberhasilan pergerakan nasionalisme yang dipimpin olehnya tercapai pada tahun 1949. Ia memelopori pendeklarasian Libya sebagai Negara merdeka dengan menetapkan Tripoli sebagai ibukota Negara. Peristiwa itu terjadi dengan seiring kalahnya Italia pada Perang Dunia II. Idris El-Sanusi juga berperan dalam memersatukan Tripolitania, Fezzan, dan Cyrenaica tahun 1949. Meskipun tersingkir dari kudeta militer yang dipimpin oleh Muammar Khadafi di tahun 1969, Idris telah berhasil memimpin perjuangan nasionalisme Libya.

8. Nasionalisme di Birma (Myanmar)

Di Birma (Myanmar), proses dekolonisasi berlangsung dalam rangka melepaskan diri dari jajahan Inggris. KolonialInggris menjajah Birma sejak 1886 hingga 1942. Penjajahan Inggris di Birma mempunyai peran dalam meningkatkan rasa nasionalisme rakyat Birma dalam menentang pemerintahan kolonial ini. Meningkatnya nasionalisme rakyat Birma dipicu oleh pindahnya pemerintahan colonial Inggris dari kota Mandalay ke kota Yangoon tahun 1886. Kota Yangoon digunakan Inggris sebagai subbagian dari pemerintahan Inggris di India.
Akibatnya, banyak warga India yang bermigrasi ke Birma. Di sisi lain, di bawah pemerintahan colonial Inggris, Birma menjadi salah satu Negara pengekspor beras terbesar di dunia. Hal ini membuat Birma mengalami masalah disintegrasi social. Penyebabnya karena system perekonomian tersebut tidak dikuasai oleh rakyat Birma, melainkan oleh pemerintah colonial Inggris. Pergerakan nasionalisme pun mulai muncul. Salah satunya adalah pergerakan yang bernama Young Men’s Buddhist Association atau Asosiasi Pemuda Budha. Perwujudan aksinya adalah dengan melakukan demonstrasi dan pemogokan kerja, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik dan pemerintahan Negara bentukan Inggris. Hal itu dilakukan untuk melancarkan reformasi total di Birma. Mereka juga melakukan agitasi mengenai pentingnya pemisahan diri dari India dan pembentukan Negara Birma merdeka.
Munculnya pergerakan nasionalisme masyarakat Birma tidak hanya terjadi di perkotaan, melainkan juga di pedesaan di derah pedesaan, muncul gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Inggris yang bernama Saya San Rebellion pada 1930 hingga 1932. Pergerakan inimendapat dukungan yang kuat dari rakyat Birma, meskipun tidak lama kemudian diberantas habis oleh pemerintahan kolonial Inggris. Akan tetapi bibit-bibit penggerak kemerdekaan Birma lainnya pu bermunculan. Para penggerak ini lazimnya adalah aktivis dari kalangan mahasiswa atau yan biasa disebut dengan Thakin. Salah satu Thakin yang menonjol adalah U Aung San. Ia adalah mantan prajurit yang dididik oleh Jepang dan kemudian membentuk Burma Independence Army (BIA), atau Tentara Pembebasan Birma. Meskipun BIA membantu Jepang untuk menginvasi Birma pada masa Perang Dunia II, pergerakan ini kemudian menjadi pelopor dalam menyingkirkan penjajahan Jepang dari Birma. Pada proses deklnisasi Jepang dari Birma, BIA mengubah namanya menjadi Anti-Fascist People’s Freedom League (AFPFL). Kemerdekaan Birma kemudian da proklamirkan pada 4 Januari 1948. presiden pertamanya adalah Sao Shwe Thaik, dengan perdana mentri Thakin Nu.

Transformasi politik di kawasan Asia dan Afrika pasca-Perang Dunia II memiliki kecenderungan berupa faham sosialisme yang cukup mendominasi. India, Birma, bahkan Indonesia sekalipun memiliki unsur sosialisme yang sangat kental di dalam pergerakan nasionalismenya . Di India, pemerintahan Pandit Jawaharlal Nehru yang berlangsung pada masa awal kemerdekaan India sangat bernuansa sosialis demekian pula Birma, unsure komunisme berperan cukup besar. Mayoritas kursi pemerintahan Birma oleh orang-orang berpemikiran sosialisme-komunisme. Di Indonesia, faham komunisme berkembang dengan dibentuknya Partai Komunis Indonesia pada masa pergerakan nasional, tetapi surut pada masa pendudukan Jepang. Gerakan komunis muncul lagi pasa Perang Dunia II ketika terjadi pemberontakan komunis pada 1948 di Madiun.

Dampak dari Perang Dunia II sangat luas dalam berbagai aspek kehidupan,misalnya:
1.Lahirnya organisasi perdamaian dunia (PBB)
Organisasi ini fokus memelihara perdamaian dunia yang dirintis oleh The Big Five Country.Namun perkembangan sekarangatut dipertanyakan kesanggupannya/kinerjanya,karena lebih didominasi oleh pengaruh negara besar terutama Amerika.
2.Kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika .
Bangsa iniyang sebelumnya menjadi objek penjajahan.Proses dekolonisasi ini dipercepat adanya kesadaran akan persamaan hak sesama bangsa sebagaimana tercantum dalam piagam PBB.
3.Polarisai dunia.
Hal ini ditandai dengan fenomena baru lahirnya negara adikuasa dan perang dingin.


Apa itu Negara Adikuasa/Superpower?
Adalah negara besar yang mampu mempengaruhi negara-negara lain dengan kekuatan/kekuasaan yang dimilikinya. Ada beberapa faktor yang mendorong negara adikuasa mampu mempengaruhi negara lain :
Faktor politik
Faktor ideologi
Faktor ekonomi
Faktor militer
Negara-negara kecil yang menjadi kawan atau sekutu negara adikuasa disebut negara satelit.Negara adikuasa yang dimaksud adalah Amerika dan Uni Sovyet.Kedua negara tersebut terus melebarkan sayapnya dengan menanamkan pengaruhnya kepada negara-negara lain.Politik semacam ini dikenal dengan Aliansi(politik mencari kawan).
Apa itu Perang dingin ?
Adalah ketegangan- ketegangan yang terjadi antara Amerika dan Uni Sovyet di berbagai kawasan. Kejadian yang berhubungan dengan perang dingin diantaranya:
Perang Vietnam , Perang Korea , Perang Soviet-Afganistan , Perang sipil KambojaPerang sipil Angola , Perang sipil YunaniKrisis Kongo , Runtuhnya Tembok BerlinRevolusi Hongaria , Krisis Iran , Krisis misil Kuba 

Bagaimana dengan negara Indonesia?
Pengaruh polarisasi dunia bagi perkembangan di Indonesia sebagai negara yang baru merdeka amat dirasakan.Negara kita juga menjadi ajang perebutan pengaruh dari negara adikuasa tersebut.Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal pada periode waktu tertentu.
Pada masa perang kemerdekaan(1945-1949):
Setelah Amerika,Belgia dan Australia Yang tergabung dalam KTN 1947 membantu menyelesaikan konflik Indonesia –Belanda, maka terjadilah pemberontakan PKI Madiun 1948 dimana tokoh-tokoh komunis banyak yang melarikan diri ke Uni Sovyet.
Pada masa demokrasi liberal 1950-1959 :
Pada awalnya negara kita mencari dukungan ke barat untuk menyelesaikan masalah Irian(terutama masa kabinet Sukiman),Sistem ekonomi yang diterapkan juga terpengaruh sistem liberal.Percobaan sistem ini berujung pada instabilitas politik sehingga Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit 5 Juli 1959 dan kita memasuki sistem baru.
Pada masa demokrasi terpimpin(1959-1965) :
Kegagalan sistem liberal mendorong sikap anti kolonialisme dan anti barat (Amerika dkk) dan mendorong Indonesia lebih dekat dengan negara sosialis komunis/blok timur(Uni Sovyet dkk).Pada masa ini persaingan Blok Barat dan Blok Timur mencapai puncak nya. Pemerintah Indonesia memainkan peran dengan merintis berdirinya gerakan non blok (GNB) tahun 1961 pertama kali KTT diselenggarakan di Beograd.Namun demikian dilain sisi terutama dalam perebutan Irian Barat persenjataan kita dibantu oleh Uni Sovyet.Selesai masalah Irian Barat tahun 1963 selesai tak lama kemudian meletuslah G.30 S PKI 1965.
Periode Orde Baru 1966-1998 :
Penegasan politik luar negeri bebas –aktif agaknya mengurangi pengaruh kedua blok dimana kita menciptakan stabilitas kawasan Asia Tenggara dan merintis berdirinya ASEAN tahun 1968.
Didalam membangun perekonomian kita minta bantuan IMF yang cenderung didominir oleh negara-negara Barat.Hal ini kadang berakibat kebijakan makro ekonomi kita juga mendapat tekanan dari IMF tadi.Kondisi ini berlangsung terus hingga Orde Baru runtuh karena krisis yang dipicu oleh masalah ekonomi ini terutama tahun 1998.

Sistem ekonomi yang berkembang pasca Perang Dunia II adalah liberalisme dan sosialis-komunisme, dimana kedua sistem inilah yang dijadikan landasan kinerja pembangunan ekonomi bangsa Eropa, Asia, dan Afrika yang rusak akibat perang.

Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari berakhirnya Perang Dunia II.

1. Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
~ Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena beredarnya mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dari Belanda.
~ Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal kemerdekaan adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi, kasimo plan, dan yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.
~ Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah usaha Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.


2. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1950-1959 adalah liberalisme.
~ Sistem liberalisme bisa tertanam kuat di Indonesia karena Belanda sebagai negara yang pernah berkuasa atas Indonesia merupakan negara penganut liberalisme.
~ Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme berdampak pada tidak stabilnya politik. Hal ini disebabkan karena tiap kabinet memilki masa kerja yang sangat singkat yang disertai dengan program yang selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi selalu gagal.
~ Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia menyebabkan muncul sikap anti kolonialisme dan imperialisme.

3. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1959-1969 adalah Sosialisme.
~ Pemerintah Indonesia periode 1959-1969 menggunakan Sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan, dan dasar kehidupan ekonomi serta politik Indonesia pasca kegagalan liberalisme.
~ Pemerintah Indonesia periode 1959-1965 memperkuat sikap anti kolonialisme dan imperialisme dengan mengeluarkan Manipol (Manifestasi Politik) dan USDEK (UUD’45,Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Manipol adalah dokumen yang berisi tentang pokok dan program umum Revolusi Indonesia.
~ Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai dilaksanakan sejak 1961-1969 dengan dilaksanakannya program pembangunan nasional sistem berencana dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan sejahtera.
~ Berbagai langkah dilakukan dan dikeluarkan Presiden Sukarno guna menanggulangi masalah ekonomi masa ini adalah Deklarasi Ekonomi (DEKON) tetapi upaya inipun gagal sebab bantuan dana dari IMF tidak juga dicairkan (sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan Indonesia semakin diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga keadaan ekonomi Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
~ Presiden Sukarno mengembangkan dan menerapkan sistem ekonomi terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan pemikiran komunisme untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara itu, sistem ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi Indonesia.
~ Jadi sistem ekonomi komunisme yang berkembang di Uni Soviet mempengaruhi sistem dan pembangunan perekonomian Indonesia pasca Perang Dunia II. Pemerintah Orde Lama ingin supaya di Indonesia terwujud sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara mengatasi atau melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya Indonesia mengalami kegagalan.

4. Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)
~ Sistem ekonomi Indonesia masa Orde Baru (pasca gagalnya sistem ekonomi terpimpin) tidak dapat terlepas dari pengaruh sistem ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan, dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya).
~ Sistem tersebut terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA, tahapan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang sampai tinggal landas.
~ Selama Orde Baru pembangunan hanya diarahkan demi pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada berbagai aspek kehidupan. Atas nama pembangunan banyak tanah dirampas, hutan ditebang, dan modal hanya bertumpuk pada segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.
~ IMF dan Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang penting bagi Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya bertugas secara berkala mengatur supaya pinjaman dapat dikembalikan oleh negara pengutang tetapi mereka tidak mengontrol dan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi dan politik sebuah negara.
~ Tetapi sejak 1980 kedua badan ini memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas sehingga mereka dapat mendikte negara-negara untuk mengubah tata perekonomiannya kalau mau menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat itu dimulailah era neoliberalisme yang sama sekali tidak memberikan ruang bagi campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola perekonomian semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan tersebut maka memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin mendikte Indonesia seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia sehingga pada tahun 1998 mengalami keruntuhan ekonomi.
~ Sejak tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik negara lainnya, mergernya banyak bank dan penghapusan dana-dana subsidi (seperti BBM) yang mampu mendatangkan dampak buruk (negatif) bagi Indonesia seperti banyaknya pengangguran, rakyat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus dijalankan di Indonesia dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat merugikan rakyat Indonesia.
~ Inilah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat Perang Dunia II yang mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini yaitu sistem kapitalisme dan neoliberalisme.


No comments:

Post a Comment