Wednesday 15 August 2012

Merubah 'Older Post' Dengan Angka



Hey guys! Setelah beberapa hari menghilang dengan kesibukan-kesibukan yang gue lakuin, akhirnya gue bisa mosting lagi. Oke, oke, gue gak bakalan curhat kok -_-


Kali ini gue pengen berbagi pengetahuan ke kalian. Ya, cara merubah 'older post' atau 'postingan lama' dengan angka.


Screenshoot



Ikuti step-step berikut ini :

1. Login/masuk ke blogger.com

2. Desain >> Edit HTML >> contreng 'Expand Widget'

3. Kalo udah, cari kode ]]></b:skin> lalu letakkan script berikut ini diatas kode tersebut


    .showpageArea a {

    text-decoration:underline;

    }

    .showpageNum a {

    text-decoration:none;

    border: 1px solid #cccccc;

    margin:0 3px;

    padding:3px;

    }

    .showpageNum a:hover {

    border: 1px solid #cccccc;

    background-color:#cccccc;

    }

    .showpagePoint {

    color:#333;

    text-decoration:none;

    border: 1px solid #cccccc;

    background: #cccccc;

    margin:0 3px;

    padding:3px;

    }

    .showpageOf {

    text-decoration:none;

    padding:3px;

    margin: 0 3px 0 0;

    }

    .showpage a {

    text-decoration:none;

    border: 1px solid #cccccc;

    padding:3px;

    }

    .showpage a:hover {

    text-decoration:none;

    }

    .showpageNum a:link,.showpage a:link {

    text-decoration:none;

    color:#333333;

    }


4. Setelah itu, cari kode </body> . Kalo udah ketemu, letakkan script berikut ini tepat diatas kode </body>


    <!--Page Navigation Starts-->

    <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>

    <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>

    <script type='text/javascript'>var pageCount=5;

    var displayPageNum=5;

    var upPageWord =&#39;Previous&#39;;

    var downPageWord =&#39;Next&#39;;

    </script>

    <script src='http://bloggergadgets.googlecode.com/files/blogger_pagenavi_min.js' type='text/javascript'/></b:if> </b:if>

    <!--Page Navigation Ends -->


5. Simpan template dan lihat hasilnya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Hanya milik Allah segala puja dan puji, Yang telah menciptakan alam smesta dalam enam masa. Di dalamnya terdapat segala macam kehidupan yang berlangsung sejak zaman dahulu hingga akhir kiamat. Ia yang telah mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang dengannya manusia dapat berfikir dan menghayati kehidupan ini.
Shalawat dan salam selalu disampaikan kepada scientist yang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia hingga saat ini, yakni Muhammad SAW.
Pada karya tulis ini kami berusaha mempelajari dan memahami materi tentang teleskop dan teropong bintang yang kami rangkum dari berbagai macam sumber pengetahuan. Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis ini. Kami sangat berterima kasih sekali kepada guru kami yang selalu membimbing kami dalam memahami materi ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua, sehingga kita mampu menjadi orang-orang yang mau berfikir. Amiin.
Wassalamu’alaikum warahmutullahi wabarakatuhu

                                                                                                                          Penulis





Kalian tentu sering melihat bintang-bintang di langit. Bintang-bintang itu tampak kecil sekali karena letaknya jauh dari kita. Untuk melihat bintang dengan jelas maka diperlukan sebuah teleskop bintang. Bagaimana teleskop dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh? Hal ini karena ada komponen alat-alat opltik dalam teleskop yang berfungsi memperbesar benda.
Teleskop digunakan untuk memperbesar benda yang sangat jauh letaknya. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teleskop, benda bisa dianggap berada pada jarak tak berhingga. Galileo, walaupun bukan penemu teleskop, ia mengembangkan teleskop menjadi instrument yang penting dan dapat digunakan. Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop, dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia, diantaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak Matahari, struktur permukaan Bulan, dan bahwa Galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu.
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1]. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/03/Telescope.jpg/220px-Telescope.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Teleskop ukuran 50 cm di observatorium Nice
Sejarah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
 

Pengertian Teropong
Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh seperti gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan jelas. Meskipun teropong sudah digunakan sejak abad ke – 17 namun sampai sekarang tidak seorang pun yakin siapa yang pertama kali menemukan teropong. Memang pada tanggal 2 oktober 1608 Hans Lippershey pernah mecoba mempatenkan teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai. Kemudian pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong panggung. Setelah itu ia membuat banyak macam teleskop dan mendapatkan banyak penemuan dalam bidang astronomis yang membuatnya terkenal. Teropong dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
  1. Teropong Bias, yang terdiri dari beberapa lensa
  2. Teropong pantul, yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa
Teropong Bias
Teropong bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk membiaskan cahaya. Beberapa contoh teropong bias adalah :
  1. Teropong bintang atau teropong astronomi
  2. Teropong bumi
  3. Teropong panggung
  4. Teropong prisma atau binokuler
Teropong Bintang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQKr_1QEeFLH2R0MeVVP2PfYzx9r0PDNiPdDvFihsJQGYjk0IfxergIEzXfNk8g4C_tk5iEqjH82yfIZkkd4SUCvGoIL0sc5UM2LlQEnjwrUBzYZxmePAL5TS2nsCuZcRvcZ5rAoxV2ok/s320/teropong+bintang.jpg
Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler.
Teropong Bumi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAFruSWpmXScVlCE7YGO9yplCubMGp4dJtPV_ZrZiulDcLHodiyEcXvc-mSmRokRXPbf-JTbTtGAyqx8709hoKSWyPyeut3MwmRLzKW-OOWd52nSdY6Bl_1zAf20meIu8rdsRvZi78RRk/s320/teropong+bumi.jpg
Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.
Teropong panggung atau Teropong Galilei
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6usDhYAFu5K_bSrE-oNe6Dj1f2ufv7vvB_JWgFOii2_Scmhtgv5Nt73WmaiIjGFhBkf6H7s0RvY2r4b0CiNLfQOnUOmifrLzLMG1jV2y_S37HPoNPmPKoeHyxRNt2qGqRbshgAUPxWiU/s320/Teropong+Galilei.gif

Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong tonil. Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler.
Teropong Prisma
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiV2S_rwC6V1FawivEXhH1jWXCMLY3TfmXr24SWHspyKT3qjUslICh7irfYMxHcljZRfRzIzgwsH9P43NyL_zdyNjXYF0ymTbVjhDsXlNFLNB8CVnTjB8qmvebLdeU3AFt04lL1rD3Pr4/s320/teropong+prisma.png
Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak mengakibatkan teropong bumi menjadi relative panjang. Untuk menghindarinya maka lensa pembalik diganti dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan bayangan dengan pemantulan sempurna.

Sumber
Sumarsono. Joko. 2010. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

jas keren

jas ini keren Loo,

Artikel suasana laut cianjur selatan

SUASANA DI LAUT CIANJUR SELATAN


Hai nama Saya Wandi, Pada hari libur saya main kerumah teman saya yang bernama Diki Kurniawan, rumah teman saya ini terletak di sebuah desa yang bernama kampung Babancong Ciselang di dekat laut yang sangat indah. Laut di daerah sana memang sangat terjaga, tapi saying di pantainya itu ada penggalian pasir yang sangat merusak pohon-pohon disekitarnya.
Di pantai laut Cianjur Selatan ternyata masih banyak hewan yang hidup di pasir-pasir yang sangat indah itu seperti Kepiting, Kayakas, Buyutuk, dan Ikan Golodog. Pohon kelapa yang sangat hijau dan rindang kini banyak yang mati disebabkan adanya penggalian pasir laut di sekitarnya.

Suasana sawah-sawah yang kering dan tidak ada satu petak sawah pun yang hijau karena sekarang ini lagi musim kemarau, tapi para petani tidak putus pekerjaan mereka mengganti pekerjaannya dengan menjadi seorang Nelayan yang kerjaannya setiap hari mencari ikan di laut  demi menghidupi keluarganya. Saya sangat salut sekali deh atas perjuangan para penduduk di desa sana.seperti gambar di bawah.



Dari keadaan yang terjadi di sini kita bisa mengambil pelajaran, yaitu dengan cara menjaga lingkungan yang ada di sekitar kita dengan membuang sampah kepada tempatnya itu sudah termasuk menjaga alam di sekitar kita.

Pesan dari saya marilah kita jaga alam kita yang subur dan makmur ini dengan cara yang sebaik-baiknya. Mungkin hanya segini yang bias saya ungkapkan, bila ada kesalahan tulisan saya mohon ma’af. Kritik dan saran saya tunggu di www.wandimashum@gmail.com.

Penulis,   
Wandi Tosan

Thursday 2 August 2012

cara mengganti older post dengan angka

Cara Mengganti "Older Post" Dengan Angka.



Older Post atau Posting Lama merupakan sebuah link menuju postingan-postingan yang sudah ditulis. Jika anda lihat, di beberapa blog tidak ditemukan tulisan tersebut. Hal tersebut terjadi mungkin karena sengaja dihilangkan oleh pemilik blog tersebut, atau ia menggantinya dengan angka.

Memang, format angka lebih baik dari pada tulisan. Dengan format angka ini, pengunjung dapat lebih mudah meliha postingan-postingan kita sebelumnya.

Jika ada beberapa dari antara sobat juga mau blog sobat seperti itu, langsung saja praktekkan tutorialnya di bawah......



1. Log in ke blog sobat

2. buka rancangan>Edit HTML

3. Cari kode ]]></b:skin> . Untuk mempermudah pencarian, tekan CTRL+F dari keyboard.

4. Masukkan kode dibawah ini tepat diatas kode ]]></b:skin>


    .showpageArea a {

    text-decoration:underline;

    }

    .showpageNum a {

    text-decoration:none;

    border: 1px solid #cccccc;

    margin:0 3px;

    padding:3px;

    }

    .showpageNum a:hover {

    border: 1px solid #cccccc;

    background-color:#cccccc;

    }

    .showpagePoint {

    color:#333;

    text-decoration:none;

    border: 1px solid #cccccc;

    background: #cccccc;

    margin:0 3px;

    padding:3px;

    }

    .showpageOf {

    text-decoration:none;

    padding:3px;

    margin: 0 3px 0 0;

    }

    .showpage a {

    text-decoration:none;

    border: 1px solid #cccccc;

    padding:3px;

    }

    .showpage a:hover {

    text-decoration:none;

    }

    .showpageNum a:link,.showpage a:link {

    text-decoration:none;

    color:#333333;

    }


5. Jika sudah cari kode </body>.

6. Setelah ketemu, masukkan kode dibawah, tepat di atas kode </body>



    <!--Page Navigation Starts-->

    <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>

    <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>

    <script type='text/javascript'>

    var pageCount=5;

    var displayPageNum=5;

    var upPageWord =&#39;Previous&#39;;

    var downPageWord =&#39;Next&#39;;

    </script>

    <script src='http://bloggergadgets.googlecode.com/files/blogger_pagenavi_min.js' type='text/javascript'/>

    </b:if> </b:if>

    <!--Page Navigation Ends -->


7. Klik Simpan Template , dan cek hasilnya........ Good Luck

ulumul quran



Ulumul qur’an — Presentation Transcript

  • 1. علوم القرآنOleh :Dr. KH. AsepHabibAlwi, MA
  • 2. DefinisiUlumul Qur’anSecarabahasaBerasaldaribahasaarab, kataUlummerupakanbentukjamakdariilmu,ilmuygdimaksukadalahsejumlahmateripembahasan yang dibatasikesatuantemadantujuan.AdapunAl Qur’anadalahkalam Allah yang diturunkankepadaNbi Muhammad SAW. Ilmuygmencakuppembahasanygberkaitandengan Al Qur’an darisisiinformasitentangasbabannuzul, kodifikasi, dantertibpenulisan Al Qur’an ayat-ayatygditurunkandiMekkah (Makkiyah) ayat-ayatygditurunkandiMadinah (Madaniyyah), dllygberkaitandengan Al Qur’an. Menurutistilah
  • 3. RuangLingkupUlumul Qur’an 1. turunnya Al Qur’an 2. Sanad3. Qira’atPersoalan4. Kata-kata Al Qur’an 5. Makna-makna Al Qur’an yangberkaitandenganhukum6. Makna Al Qur’an yang berpautandengankata-kata Al Qur’an
  • 4. 1. Adabtilawat Al Qur’an2. tajwidCabang-cabangUlumul Qur’an3.Mawatin An Nuzul4. Tawarikh An Nuzul5. Asbab An Nuzul6. Qira’at7. Gharib Al Qur’an8. I’rab Al Qur’anIlmu9. Wujuhwa an-nazhah’ir10.Amtsal Al Qur’an11. Nasikhwa Al Mansukh12. Badai’u Al Qur’an 13. I’jaz Al Qur’an14. Tanasub Al Qur’an 15. Aqsam Al Qur’an16. Ma’rifat Al Muhkamwa Al Mutasyabih
  • 5. Sejarahturunnya Al Qur’an & PenulisannyaPengertian Al Qur’an Berasaldarilafalقرآن samadenganقراءة yang berartimenghimpundanmemadukansebagianhuruf-hurufdankata-katadengansebagianlainnya. SecarabahasaMenurutistilahKalam yang bersifatmukjizat, yang diturunkankepadaNabi Muhammad SAW, yangditulisdalammushaf, yang dinukilkansecaramutawatirdanmembacanyamerupakanibadah
  • 6. HIKMAH DITURUNKANNYA AL QUR’AN SECARA BERANGSUR-ANGSUR1. MeneguhkandanmenguatkanjiwaNabi Muhammad SAW2. Membimbingdanmembinaumatdalammelaksanakansyari’atislam3. Kesesuaiandenganperistiwa-peristiwadanpentahapandalampenetapanhukum4. Buktinyatabahwa Al Qur’an diturunkandari Allah SWT.5. Sebagaijawabanterhadapmasalahataukasusygmunculpadamasyarakatwaktuitu
  • 7. Penulisan Al Qur’an PadaMasaNabiPadamasaNabi, Al Qur’an belumditulisdandibukukandalamsatuMushafdisebabkanbeberapahalsbb : 1. Tidakadanyafaktorpendoronguntukmembukukan Al Qur’an dalamsatumushaf, sebagaimanapadamasa Abu BakardanUsman bin Affan.2. Olehkarena Al Qur’an diturunkansecaraberangsur-angsurmulaiNabi SAW diangkatmenjadiRasulsampaimenjelangakhirwafat, makasuatuhalyglogisbila Al Qur’an barubisadibukukandaamsatumushafsetelahbeliauwafat3. Selamaprosesturunnya Al Qur’an masihterdapatkemungkinanadanyaayat-ayatygmansukhdanadanyaurutanayatsertasuratygbelumsesuaimenuruttertibturunnyawahyu. 1. Ali IbnuAbiThalibAdapunparapenuliswahyuygdiangkatolehRasulullahpadamasaNyaadalah2. Mu’awiyah3. Ubay bin Ka’ab4. Zaid bin Tsabit
  • 8. Pengumpulan Al Qur’an PadaMasaKhulafa’urRasyidin1. Padamasa Abu Bakara. Tidakadanyafaktorpendoronguntukmembukukan Al Qur’an dalamsatumushaf, sebagaimanapadamasa Abu BakardanUsman bin Affan.b. Olehkarena Al Qur’an diturunkansecaraberangsur-angsurmulaiNabi SAW diangkatmenjadiRasulsampaimenjelangakhirwafat, makasuatuhalyglogisbila Al Qur’an barubisadibukukandaamsatumushafsetelahbeliauwafatc. Selamaprosesturunnya Al Qur’an masihterdapatkemungkinanadanyaayat-ayatygmansukhdanadanyaurutanayatsertasuratygbelumsesuaimenuruttertibturunnyawahyu.
  • 9. Pengumpulan Al Qur’an PadaMasaKhulafa’urRasyidin2. PadamasaUsman bin AffanCiri-ciri Al Qur’an ygditulispadamasaKhalifahUsman bin Affana. Ayat-ayatygditulisberdasarkanriwayatygmutawatirberasaldariNabi SAW. b. Tidakterdapatdidalamnyaayat-ayat Al Qur’an yang telahmansukhataudinasakhbacaannyac. surat-suratmaupunayat-ayattelahdisusundengantertibsebagaimana Al Qur’an ygberadaditangankaummusliminsekarangini. d. Tidakterdapatdidalamnyaygtidaktergolongkepada Al Qur’an, sepertiapaygditulisolehsebagiansahabatNabidalammushafnya, senagaipenjelasanatauketeranganterhadapmaknaayat-ayattertentue. Mushaf-mushafygditulismencakuptujuhhurufdimana Al Qur’an diturunkandengannya
  • 10. BagaimanaProses?PenyempurnaanPemeliharaanAl Qur’anSetelahMasaKhalifahMengapapenulisan Al Qur’anharusdisempurnakanSebab : 1. MushafygditulisatasperintahKhalifahUsmantidakmemilikiharakatdantandatitiksehinggadapatdibacadengansalahsatuqira’atygtujuh2. Banyakorang non Arab ygmemeluk Islam, merekamerasakesulitanmembacamushafitu. 3. Al Qur’an diturunkansebagaipedomanhidupuntukseluruhmanusiabukanhanyaorang Arab. akhirnyapadamasaKhalifahAbd Al MalikdiletakkanlahtandatitikpadaMushafUsmaniolehAbu Al Aswad Ad-Du’ali, Yahya bin Ya’mar (45 – 125 H), danNashr bin ‘Ashim Al-Laits(w. 89 H), dankemudiandiletakkanhamzah, tasydid, Ar-Raum, dan Al IsymamolehAl Khalid bin Ahmad Al Farahidi Al-Azdi
  • 11. Rasm Al Qur’an1. DefinisiRasm Al Qur’an (RasmUsmani) Adalahtatacaramenuliskan Al Qur’an ygditetapkanpadamasaKhalifahUsman bin Affan. MushafUsmanditulisdengankaidah-kaidahsbb :a. Al Hadzfb. Al Ziyadahc. Al Hamzahd. Badale. WashaldanFashlf. Kata yang dapatdibacaduabunyi
  • 12. 2. PendapatparaUlamatentangRasm Al Qur’ana. RasmUsmanibersifatTauqifi, yaknibukanprodukbudayamanusiaygwajibdiikutiolehsiapasajaketikamenulis Al Qur’an. b. RasmUsmanibersifatbukanTauqifi, tetapimerupakankesepakatancarapenulisanygdisetujuiUsmandanditerimaumatsehinggawajibdiikutiolehsiapasajaketikamenulis Al Qur’an. c. RasmUsmanibersifatbukanTauqifi. Tidakadahalanganuntukmenyalahinyatatkalasuatugenerasisepakatmenggunakancaratertentuuntukmenulis Al Qur’an ygberlainandenganRasmUsmani. 3. Kaitan Al Qur’an denganqira’at(caramembaca Al Qur’an)DisebabkankeberadaanMushafUsmani yang tidakberharakatdanbertitikmakahalitumembukapeluanguntukmembacanyadenganberbagaiqira’atsepertiqira’ahtujuh (sab’ah), qira’ahsepuluh, danqira’ahempatbelas.
  • 13. ASBAB AN-NUZULPengertiandanmacam-macamAsbab An-NuzulSecarabahasa “Asbab An-Nuzul” berartiturunnyaayat-ayat Al Qur’anMenurutistilahadalahsesuatu yang dengansebabnyaturunsuatuayatataubeberapaayat yang mengandungsebabituakanmemberijawabanterhadapsebabituataumenerangkanhukumnyapadamasaterjadinyasebabtersebut. - Sebab - sebabturunayatdalambentukperistiwa :1. Peristiwaberupapertengkaran2. Peristiwaberupacita-citadankeinginan- Sebab - sebabturunayatdalambentukpertanyaan :1. Pertanyaan yang berhubungandengansesuatu yang telahlalu2. Pertanyaan yang berhubungandengansesuatu yang sedangberlangsungpadawaktuitu3. Pertanyaan yang berhubungandenganmasa yang akandatang
  • 14. Macam-macamAsbab An-NuzulDari segijumlahsebabdanayat yang turun, asbabun-Nuzuldibagimenjadi 2 yaitu : 1. Ta’addud Al Asbabwa An-Nazil Wahid (sebab-sebabturunnyalebihdarisatudaninipersoalan yang terkandungdalamayatatausekelompokayat yang turunsatu) 2. Ta’addud An-Nazilwa Al Asbab Wahid (persoalan yang terkandungdalamayatatausekelompokayat yang turunlebihdarisatusedangsebabturunnyasatu)
  • 15. Jikaditemukanduariwayatataulebihtentangsebabturunnyaayatdanmasing-masingmenyebutkansebab yang berbeda, makapermasalahannyaada 4 macam: 1. Salahsatudarikeduanyashahihdanlainnyatidak; Penyelesaiannyadenganjalanmemilikiriwayat yang shahihdanmenolak yang tidakshahih2. Keduanyashahihakantetapisalahsatunyamempunyaipenguat (murajjih) danlainnyatidak;Penyelesaiannyadenganjalanmengambil yang kuatrajihannya3. Keduanyashahihdankeduanyasama-samatidakmempunyaipenguatakantetapi, keduanyadapatdiambilsekaligus. Penyelesaiannyadenganmenganggapterjadinyabeberapasebabbagiturunnyaayattersebut4. Keduanyashahih, tidakmempunyaipenguatdantidakmengambilkeduanyasekaliguskarenawaktuperistiwanyajauhberbeda. Penyelesaiannyadenganmenganggapberulang-ulangayatituturunsebanyakasbab an-nuzul.
  • 16. Ungkapan-ungkapanAsbab An-Nuzul1. Sabab An-Nuzulditurunkandenganungkapan yang jelas2. Sabab An-Nuzultidakditunjukkandenganlafalsababtetapidenganmendatangkanlafalف3. Sabab An-Nuzuldipahamisecarapastidarikonteksnya4. Sabab An-Nuzultidakdisebutkandenganungkapansebabsecarajelas
  • 17. UrgensidanKegunaanAsbab An-Nuzul1. MemberikanPengetahuantentangrahasiadantujuan Allah mensyari’atkan agama-Nyamelalui Al Qur’an2. Membantudalammemahamiayatdanmenghindarkankesulitannya3. DapatmenolakdugaanadanyaHasrdalamayat yang menurutlainnyamengandungHasr4. Dapatmentakhsishukumpadasebabmenurutulama yang memandangbahwa yang mestidiperhatikankekhususansebabdanbukankeumumanlafadz.5. Mempermudahuntukmenghafalayat-ayat Al Qur’an sertamemperkuatkeberadaanwahyudaningatanorang yang mendengarnyajikamengetahuisebabturunnya.
  • 18. MUNASABAH AL-QUR’ANA. PengertianMunasabahSecaraetimologi “Munasabah” berarti al-musyakalahdan al-muqarabah. Menurutterminologiadalahsesuatu yang menjelaskankorelasimaknaantarayatatauantarsurat. B. Macam-macamMunasabah1. Munasabahantarasuratdengansuratsebelumnya2. Munasabahantaranamasuratdantujuanturunnya3. Munasabahantarabagiansuatuayat4. Munasabahantaraayat yang letaknyaberdampingan5. Munasabahantarasuatukelompokayatdengankelompokayatdisampingnya6. Munasabahantarafashilahdanisiayat7. Munasabahantaraawalsuratdenganakhirsurat yang sama8. Munasabahantarapenutupsuatusuratdenganawalsuratberikutnya
  • 19. ApaUrgensidanKegunaan?MempelajariMunasabah1. Untukmemahamimaknaayat yang satudenganayat yang lain dalamisikandungannyamasing-masing2. MempermudahparaMufassirdalammemahamiayat-ayatdalam Al Qur’an sertamemberikanpenjelasanterhadapayat-ayat Al Qur’an 3. Untukmembantahsebagiananggapanorangbahwatema-tema Al Qur’an tidakmemilikirelevansi antarasatubagiandenganbagian yang lainnya
  • 20. MunasabahantarasuratdengansuratsebelumnyaMunasabahantaranamasuratdantujuanturunnyaMunasabahantarabagiansuatuayatMunasabahantaraayat yang letaknyaberdampinganMunasabahantarasuatukelompokayatdengankelompokayatdisampingnyaMunasabahantarafashilahdanisiayatMunasabahantaraawalsuratdenganakhirsurat yang samaMunasabahantarapenutupsuatusuratdenganawalsuratberikutnyaMacam-macamMunasabahTa’kidTafsirI’tiradhTaysdidJelasMacam-macamMunasabahantaraayat yang berdampingantanzirMudharatIstithradTakhallushTidakjelas
  • 21. MAKIYYAH DAN MADANIYYAHA. PengertianMakiyyahadalahayat-ayat yang diturunkansebelumRasulullahhijrahkeMadinahMadaniyyahadalahayat-ayat yang diturunkansesudahRasulullahhijrahkeMadinahB. KlarifikasiAyatdanSurat-surat Al Qur’an1. Dari sudutMasa2. Dari SudutTempatTurunnyaAyat3. Dari SudutMukhattab / orang yang dituju
  • 22. Ciri - ciriayatMakiyyahdanMadaniyyahCiri-ciriayatMakiyyah1. Menyerukepadaketauhidan2. Peringatandanancamandarisyirik3. Seruanuntukberimankepadahariakhirdankebangkitanmanusiadarikubur4. Berisitantanganterhadaporangarabuntukmembuatsebuahsuratseperti Al Qur’an5. Kisah - kisahpendusta yang telahlalu6. Jihad ataumemerangikaummusyrikinCiri-ciriayatMadaniyyah1. Seruan jihad ataumatidijalan Allah 2. Penjelasantentangjaminanhukum-hukumislamsepertiRibadll3. Penjelasanmengenaihukumhadd, sepertizina, mencuridsb4. Membongkaraibkaummunafik5. MembungkamocehanahlikitabdanbangsaYahudi
  • 23. ApaKegunaan?mempelajarinya1. Membantuahlitafsirdalammenafsirkan Al Qur’an 2. Bisamenghayatiuslub-uslub Al Qur’an danmengambilfaedahnyauntukditerapkanpadakaedah-kaedahdakwah3. Mempelajariperjalanansejarahdarisela-selaayat Al Qur’an4. Pengetahuantentangkebenaran yang fundamental misi Al Qur’an diturunkan
  • 24. AL MUHKAM DAN AL MUTASYABIHA. DefinisiAl MuhkamsecaraetimologisberartimelarangdanmenyempurnakansesuatuSecaraterminologisberartikalimat yang memberikanmakna yang jelasdandapatdijangkauolehpemahamanakalAl Mutasyabihsecaraetimologisberartikeraguan, kemiripanataukebingunganSecaraterminologisberartisesuatu yang memberikanmakna yang tidakjelas, tidakdapatberdirisendiridanmembutuhkanketerangan yang lain
  • 25. B. SikapparaUlamaTerhadapAyat-ayatMuhkamatdanMutasyabihat- Sebagianulamaberpendapatbahwaayatmutasyabihtidakdapatdiketahuikecualihanyaoleh Allah Merekamencobamengembalikanayatmutasyabihkepadaayatmuhkam. Sepertifirman Allah SWT:إن الله يغفر الذنوب جميعا- Al Raghib Al Ashfahaniberpendapatbahwaayat-ayatMutasyabihterbagimenjaditihgabagian : 1. ayat-ayat yang tidakdapatdijangkaumaksudnyaolehakalmanusiadanhanya Allah SWT sendiri yang mengetahui2. ayat-ayat yang berkaitandenganhukumataubahasadandapatdiketahuiolehالراسخون فى العلم 3. ayat-ayat yang hanyadiketahuiolehulama-ulamatertentu yang sudahmendalamiIlmuayat (الراسخون فى العلم )
  • 26. FawatihAl SuwarCiri-cirinyaBanyaksurat-suratnya yang dimulaidenganhuruf-hurufmuqothaahdanterdapatpadapembukaansuratMacam-macambentukFawatih Al Suwar1. Bentuk yang terdiridarisatuhuruf2. Bentuk yang terdiridariduahuruf3. Pembukaansurat yang terdiridaritigahuruf4. Pembukaansurat yang terdiridariempathuruf5. Pembukaansurat yang terdiridari lima huruf
  • 27. PendapatparaUlamatentangFawatih Al SuwarPembukaan-pembukaansuratataupotongansuratinitermasukayat-ayatMutasyabihatmaka, memilikiduapendapatparaulamaPendapat yang pertama :Ulamamemahaminyasebagairahasia yang hanyadiketahuioleh Allah SWTPendapat yang kedua :Memandanghuruf-hurufdiawalsurat-suratsebagaihuruf-huruf yang mengandungpengertian yang dapatdipahamiolehmanusia.
  • 28. D. ArtipentingdanUrgensimempelajariAyat Al Muhkamdan Al Mutasyabih1. Mempermudahmenafsirkansuatuayatdanmengambilhukumayat-ayat Al Qur’an 2. Para MufassirdanFuqahadapatmengambilhikmahnyadansekuattenagauntukmendapatkankejelasanmaknanyameskipundengancaramenta’wilkan/ mentarjihkan3. Para Mufasirdalammendalamisuatuayatbukansajadarisegihurufdankalimatsaja, namundapatmemahamisatukalimatdaribayandankeindahanbalaghahnya.4. Para Mufassirdalammenterjemahkanmaknaayat-ayat Al Mutasyabihdapatmenggambarkansecaraabstrakbukansecarafisikdalamhalmenyarikansifat-sifatayat.
  • 29. QIRA’AT AL QUR’ANA. DefinisiQira’atQira’atsecaraetimologisberartibacaanataucaramembacaSecaraterminologisberartipengetahuantentangberagamcaramelafalkankataataukalimat yang terdapatdidalam Al Qur’an yang memilkiaturantersendiri. B. LatarbelakangmunculnyaQira’at1. Perbedaancaramelafalkanayat, perihaltafkhim, tarqiqimalah, idgham, izhar, isyba’, mad, qasar, tasydid, dantakhfif.2. Perbedaandialekmasing-masingdaerah3. KhalifahUtsmanmengirimkan Al Qur’an keberbagaidaerah
  • 30. Qira’ah yang termasyhuradalahQira’ahSab’ahDisebutQira’ahsab’ahkarenadisandarkankepada imam qira’at yang tujuhMerekaituadalah :1. NafiIbnuNu’aim (70-169 H)2. Abdullah IbnuKatsir Al Makki (45-120 H)3. Abu AmrIbnu Al-Ala (48-154 H) 4. Abdullah Ibnu Amir (21-118 H)5. Asim Al-Asad W. 127 H6. Hamzah Al-Kufi7. Al Kisai Al-Farisi
  • 31. C. UrgensiMempelajariQira’atdanPengaruhnyaDalamIstinbat (PenetapanHukum) 1. Menguatkanketentuanhukum2. Menarjihhukum yang diperselisihkanparaulama3. Menggabungkanduaketentuanhukum yang berbeda4. Menunjukkanduaketentuanhukum yang berbedadalamkondisi yang berbeda pula 5. Dapatmemberikanpenjelasanterhadapsuatukatadidalam Al Qur’an yang mungkinsulitdipahamimaknanya.
  • 32. MUKJIZAT AL-QUR’ANDefinisiMukjizatMu’jizatsecarabahasaberartimelemahkanataumenjadikantidakmampuMenurutistilahberartiperistiwaluarbiasa yang terjadimelaluiseorang yang mengakuNabi. Unsur-unsur yang terdapatpadaMukjizat1. Hal atauperistiwa yang luarbiasa2. Terjadiataudipaparkanolehseorang yang mengakuNabi3. Mengandungtantanganterhadap yang meragukankenabian4. Tidakada yang mampumenandingiMukjizat
  • 33. Segi-segikemukjizatan Al Qur’an 1. Gaya bahasa2. Susunankalimat3. Hukum Allah yang sempurnaAl Qur’an menggunakan 2 caradalammenetapkanhukum :a. Secara globalb. Secaraterperinci
  • 34. 4. KetelitianredaksinyaKetelitianredaksi Al Qur’an bergantungpadahalberikut :a. Keseimbanganantarajumlahbilangankatadenganantonimnyab. Keseimbanganjumlahbilangankatadengansinonimnyamakna yang dikandungnyac. Keseimbanganantarajumlahbilangankatadenganjumlahbilangankata yang menunjukkanakibatnyad. Keseimbanganantarajumlahbilangankatadengankatapenyebabnyae. Keseimbangankhusus
  • 35. 5. Beritatentanghal-hal yang gaib6. Isyarat-isyaratilmiaha. Cahayamatahatibersumberdaridirinyadancahayabulanmerupakanpantulanb. Kandunganoksigenpadaketinggiandapatmenyesakkannafasc. Perbedaansidikjarimanusiad. Aroma/ baumanusiaberbeda-bedae. Masapenyusuan yang tepatdanmasakehamilan minimalf. Adanyanurani (superego) danbawahsadarmanusiag. Yang merasakannyeriadalahkulit
  • 36. PendapatUlamatentangsegi-segikemukjizatan Al Qur’an 1. Kemukjizatan Al Qur’an hanyapadasusunanlafaz-lafaznyasaja. ( Al Jurjani, Al Jahidz, danAbdQahir Al Jurjani )2. Kemukjizatan Al Qur’an hanyapadakeilmiahannyasaja. ( Muh. Ismail Ibrahim, AzZamarkhasaridanFahnurRazi )3. Kemukjizatan Al Qur’an karenauslubnya lain dari yang lain, susunannyaindah, adanyaberitakejadian yang akanterjadi. ( Imam Qurtubi ) 4. Kemukjizatan Al Qur’an adapadakeindahanbahasadanuslub-uslubnya, berisibeberapailmupengetahuan, memenuhisemuahajatmanusia, adanyaberitagaibdll.( AzZarqani )
  • 37. TAFSIR, TAKWIL, DAN TERJEMAHDefinisiTafsir, Takwil, danTerjemahKataTafsirdiambildarikataفَسَّرَ - يُفَسِّرُ - تَفْسِيْرًا yang berartiketeranganatauuraianMenurutistilahberartiilmumengenaibagaimanacarapengucapanlafazh-lafazh Al Qur’an sertacaramengungkapkanpetunjukkandungan-kandunganhukum, danmakna-makna yang terkandungdidalamnya. KataTakwildiambildarikataأَوَّلَ – يُأَوِّلُ – تَأْوِيْلاًyang berartimenerangkanataumenjelaskanMenurutistilahberartimengembalikansesuatukepadaGhayahnya, yaknimenerangkanapa yang dimaksud.
  • 38. ArtiTerjemahadalahsalinandaribahasakebahasa lain ataumemindahkankalimatdarisuatubahasakebahasa lain. Penerjemahanterbagimenjadi 3 corak
  • 40. KLASIFIKASI TAFSIRTafsir bi Al Ma’tsurTafsir bi Al Ra’yiTafsir bi Al Ma’tsuradalahpenafsiranAl,Qur’an yang mendasarkanpadapenjelasan Al Qur’an, Rasul, pasaSahabatmelaluiijtihadnyadanaqwaltabi’in.
  • 41. Sumberpenafsiran bi al ma’tsur1. Al Qur’an 2. OtoritashaditsNabi3. Otoritaspenjelasansahabat4. Otoritaspenjelasantabi’in
  • 42. Periodepertumbuhantafsir bi Al Ma’tsura. Periode I, masaNabi, sahabatdanpermulaanmasatabi’in. b. Periode II, masapemerintahanUmar bin Abd Azizc. Periode III, masadimulainyapenyusunankitabtafsir al ma’tsur
  • 43. 1. Menekankanpentingnyabahasadalammemahami Al Qur’anKeistimewaantafsir bi al ma’tsur2. Memaparkanketelitianredaksiayatketikamenyampaikanpesan-pesannya3. Membatasiparamufasir agar tidakterjerumusdalamsubyektifitas yang berlebihana. Terjadiwadhdalamtafsirb. Masuknyaunsurisrailiyyatc. PenghilangansanadKelemahantafsir bi al ma’tsurd. Para mufasirmudahterjerumuskedalamuraiankebahasaandankesastraan yang bertele-telesehinggapesanpokok Al Qur’an menjaditidakjelase. Seringkalikonteksturunnyaayatatausisikronologisturunnyaayat-ayathukum yang dipahamidariuraian (nasikh-mansukh)
  • 44. Tafsir bi Al Ra’yiadalahpenafsiranAl,Qur’an yang mendasarkanpadaijtihaddanpemikiranmufasir yang telahmengetahuibahasaarabdanmetodenya, dalilhukum yang ditunjukkansertaproblemapenafsiran.Sepertiasbab an-nuzul, nasikh-mansukhSebabmunculnyatafsir bi Al-Ra’yiAdanyainteraksiumatislamdenganperadabanyunani yang banyakmenggunakanakal
  • 45. ?ApapendapatUlamaTentangKeabsahanTafsir bi Al-Ra’yiMengenaikeabsahantafsir bi Al-Ra’yiparaulamaberbedapendapatdanmenjadiduakelompokKelompok yang melarangKelompok yang mengizinkan
  • 46. Argumentasikelompok yang mengizinkan1. Menafsirkan Al Qur’an berdasarkanra’yiberartimembicaraknfirman Allah tanpapengetahuan2. Yang berhakmenjelaskan Al Qur’an hanyalah Allah 3. Rasulullah SAW. Bersabda : “siapasajamenafsirkan Al Qur’an atasdasarpikirannyasemata, atauatasasarsesuatuyanhgbelumdiketahuinya, makabersiap-siaplahmengambiltempatdineraka. 4. Adanyatradisidikalangansahabatdantabi’inuntukberhati-hatiketikaberbicaratentangpenafsiran Al Qur’an.
  • 47. Argumentasikelompok yang mengizinkan1. Di dalamAlQur’anbanyakayat-ayat yang menyerukanuntukmendalamikandungan Al Qur’an 2. Mengapaijtihaddiperbolehkan? Nabitidakmenjelaskansetiapayat Al Qur’an 3. Para sahabatseringberselisihpendapatmengenaipenafsiransuatuayat.4. Rasulullahpernahberdo’auntukIbnuAbbas.Doatersebutberbunyi :اللهم فقه فى الدين وعلمه التأويل“ ya Allah berilahpehaman agama kepadaIbnuAbbasdanajarilahiatakwil ”
  • 48. Coraktafsir bi Al Ra’yiMaqbul/MahmudahMardud/Madzmum
  • 49. Tafsir bi ArRa’yidapatditerimaselamamenghindarihal-halberikut :1. Memaksakandirimengetahuimakna yang dikehendaki Allah padasuatuayattanpamemenuhisyaratuntukitu2. Mencobamenafsirkanayatyanmaknanyhahanyadiketahui Allah (otoritas Allah semata) 3. Menafsirkanayat Al Qur’an dengandisertaihawanafsudansikapistihsan5. MenafsirkanAlQur’andenganmemastikanbahwamakna yang dikehendaki Allah adalahdemikian …. Tanpadidukungdalil.
  • 50. الحمد لله رب العالمين والسلام ....

SEKILAS ULUMUL HADIST

ULUMUL HADIST

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pembuatan hadits dha’if supaya kita mengerti bagaimana pengertian hadits dha’if. Disini diterangkan bahwa hadits dha’if adalah hadits yang lemah, disebabkan karna gugurnya rawi, cacat pada rawi dan matannya, dalam pembahasan ini kita dapat mengetahui bagaimana hadits yang dha’if, maudhu atau hadits yang shahih.
Hadits dha’if ini banyak macam ragamnya oleh karena itu kita harus lebih memahami tentang hadits dha’ifnya. Kemudian tentang kehujahan hadits dha’if ini dapat diamalkan secara mutlak yang berkaitan dengan masalah halal dan haram, kewajiban dengan syarat tidak ada hadits lain, kemudian dipandang baik mengamalkan hal-hal yang dianjurkan dan neninggalkan hal-hal yang dilarang.Disini juga akan kami sampaikan sedikit tentang biografi para ulama’ hadits dari para sahabat dan juga dari tokoh-tokoh hadits setelahnya.
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan kami dalam materi ULUMUL HADISTdan memenuhi tugas dari dosen pengajar.

C. metode dan tekhnik penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode KEPUSTAKAAN.









BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadits Dha’if

Menurut bahasa dha’if berarti ‘Aziz: yang lemah sebagai lawan dari Qawiyyu yang artinya kuat.Sedang menurut istilah, Ibnu Shalah memberikan definisi :مَا لَمْ يُجْمَعْ صِفَاتُ الصَّحِيْحِ وَلاَصِفَاتَ اْلحَسَنِِArtinya:“Yang tidak terkumpul sifat-sifat shahih dan sifat-sifat hasan”.
Zinuddin Al-Traqy menanggapi bahwa definisi tersebut kelebihan kalimat yang seharusnnya dihindarkan, menurut dia cukup :
مَا لَمْ يُجْمَعْ صِفَاتُ اْلحَسَنِ
Artinya:
“yang tidak terkumpul sifat-sifat hadits hasan”
Karena sesuatu yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits hasan sudah barang tentu tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih.Para ulama memberikan batasan bagi hadits dha’if :
ااَلُحَدِيْثُ الضَّعِيْفُ هُوَ اْلحَدِيْثُ الَّذِيْ لَمْ يُجْمِعْ صِفَاتِ اْلحَدِيْثِ الصَّحِيْحِ وَلاَ صِفَاتِ اْلحَدِيْثِ
Artinya:
“hadits dha’if adalah hadits yang tidak menghimpun sifat-sifat hadits shahih dan juga tidak menghimpun sifat-sifat hadits hasan”.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian hadits dha’if adalah hadits yang lemah, yakni para ulama masih memiliki dugaan yang lemah, apakah hadits itu berasal dari Rasulullah atau bukan. Hadits dha’if itu juga bukan saja tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih tetapi juga tidak memenuhi syarat-syarat hadits hasan.

B. Pembagian Hadits Dha’if
1. Hadits Dha’if karna Gugurnya Rawi
a. Hadits Mursal
Kata “Mursal” secara etimologi diambil dari kata “irsal” yang berarti “Melepaskan”, adapun pengertian hadits mursal secara terminology ialah hadits yang dimarfu’kan oleh tabi’in kepada Nabi Saw. Artinya, seorang tabi’in secara langsung mengatakan, “bahwasanya Rasulullah Saw bersabda…..”
Sebagai contoh, seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Al-Muwqaththa’, dari Zaid bin Aslam, dari Atha’ bin Yasar, bahwasnya Rasulullah Saw bersabda:
اِنَّ سِدَّةَ اْلحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمِ
“sesungguhnya cuaca yang sangat panas itu bagian dari uap neraka Jahannam”
b. Hadits Munqati
Hadits munqati menurut bahasa artinya terputus. Menurut sebagian para ulama hadits, hadits munqati’ ialah hadits yang dimana didalam sanadnya terdapat seseorang yang tidak disebutkan namanya oleh rawi, misalnya perkataan seorang rawi, “dari seseorang laki-laki”. Sedang menurut para ulama lain bahwa hadits muntaqi’ ialah hadits yang dalam sanadnya terdapat seorang rawi yang gugur (tidak disebutkan) dari rawi-rawi sebelum sahabat, baik dalam satu atau beberapa tempat, namun rawi yang gugur itu tetap satu dengan syarat bukan pada permulaan sanad
b. Hadits Mudal
Hadits mudal menurut bahasa, berarti hadits yang sulit dipahami. Para ulama memberi batasan hadits mudal adalah hadits yang gugur dua orang rawinya atau lebih secara beriringan dalam sanadnya, contohnya: “telah sampai kepadaku, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
لِْلمُلُوْكِ طَعَامُهُ وَكِسْوَتُهُ بِاْلمَعْرُوْفِ (رواه مالك)
Artinya:
“Budak itu harus diberi makanan dan pakayan secara baik”. (HR. Malik)
c. Hadits Muallaq
Hadits muallaq menurut bahasa berarti hadits yang tergantung. Dari segi istilah, hadits muallaq adalah hadits yang gugur satu rawi atau lebih diawal sanad. Contoh: Bukhari berkata, kata Malik, dari Zuhri,dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
لاَتَفَاضَلُوْابَيْنَ اْلأَنْبِيَاءِ (روه البخارى)
Artinya:
“Jangan lah kamu melebihkan sbagian Nabi dan sebagian yang lain”. (HR. Bukhari)
Menurut kesimpulan diatas tadi dapat diambil kesimpulan bahwa hadits dha’if karena gugurnya rawi artinya tidak adanya satu, dua, atau beberapa rawi, yang seharusnya ada dalam suatu sanad, baik pada permulaan, pertengahan, maupun diakhir sanad hadits ini terbagi menjadi empat, yaitu: hadits mursal (melepaskan), hadits muqati’(terputus), hadits mudal (yang sulit dipahami), dan hadits muallaq (tergantung).
2. Hadits Dha’if karna Cacat pada Rawi atau Matan
a. Hadits Maudu’
Hadits maudu’ ialah hadits yang bukan hadits Rasulullah Saw tapi disandarkan kepada beliau oleh orang secara dusta dan sengaja atau secara keliru tanpa sengaja.
Contoh hadits maudu’ :
لاَيَدْخُلُ وَلَدُ الزِّنَا اْلجَنَّةِ اِلَى سَبْعِ اَبْتَاءٍ
Artinya:
“Anak jin tidak masuk surga hingga tujuh turunan”.
b. Hadits Matruk atau Hadits Matruh
Hadits matruk ialah hadits yang diriwayatka oleh seorang rawi, yang menurut penilayan seluruh ahli hadits terdapat catatang pribadinya sebagai seorang rawi yang dha’if, contoh: hadits riwayat Amr bin Syamr, dari Jabir Al-Ju’fi, dari Haris, dari Ali. Dalam hal ini Amr termasuk orang yang haditsnya ditinggalkan.
c. Hadis Munkar
Hadits munkar ialah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang dha’if yang berbeda dengan riwayat rawi yang tsigah (terpercaya). Contoh:
مَنْ اَقَامَ الصَّلاَةَ وَاَتَى الزَّكاَةَ وَحَجَّ وَصَامَ وَقَرَى الضَّيْفَ وَدَخَلَ اْلجَنَّةَ. (رواه ابى حاتم)
Artinya:
“barang siapa mendirikan shalat, menunaikan zakat, melakukan haji, berpuasa, dan menjamu tamu, maka dia masuk surga”.( HR. Ibnu Abi Hatim ).
d. Hadits Muallal
Muallal menurut istilah para ahli hadits ialah hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi, yang kondosif berakibat cacatnya hadits itu, namun dari sisi lahirnya cacat tersebut tidak tampak. Contoh:
قال رسولوالله صلي الله عليه وسلم : اَلْبَيْعَانِ بِالْخِيَارِ مَالَمْ يَتَفَرَّقَاَ
Artinya:
“Rasulullah bersabda: penjual dan pembeli boleh berikhtiar, selama mereka masih belum berpisah”
e. Hadits Mudraj
Hadits mudraj adalah hadits yang dimasuki sisipan, yang senbenarnya bukan bagian hadits itu. Contoh:
قال رسولوالله صلي الله عليه وسلم: اَنَا زَعِيْمُ، وَالزََّعِيْمُ اْلحَمِيْلُ لِمَنْ أمَنَ بِى وَاَسْلَمَ وَجَاهَدَفِى سَبِيْلِ اللهِ يَبِيْتُ فِى رَيْضِ اْلجَنَّةِ (رواه النسائ)
Artinya:
“Rasulullah Saw bersabda: saya itu adalah Zaim dan Zaim itu adalah penanggungjawab dari orang yang beriman kepadaku, taat danberjuang di jalan Allah, dia bertempat tinggal di dalam surge.” (HR. Nasai)
e. Hadits Maqlub
Hadits maqlub ialah hadits yang terdapat didalamnya terdapat perubahan, baik dalam sanad maupun matannya, baik yang disebabkan pergantian lafaz lain atau disebabkan susunan kata yang terbalik, contoh:
إِذَا سَجَدَ اَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَايَبٍْرُكُ اْلبَعِيْرُ وَلِيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ وَكِبَتِهِ
Artinya:
“ Apabila salah seorang kamu sujud, jangan menderum seperti menderumnya seekor unta, melinkan hendaknya meletakkan kedua tanggannya sebelum meletakan kedua lututnya,” (HR. Al- Turmudji, dan mengatakaknnya hadits ini gharib)
g. Hadits Syaz
Dari segi bahasa, hadits Syaz berarti hadits yang ganjil. Para ulama memberi batasan hadits syaz adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang terpercaya, yang berbeda dalam matan atau sanadnya dengan riwayat rawi yang relatif lebih terpercaya, serta tidak mungkin dikompromikan antara keduanya. Contoh hadits Syaz:
يَوْمُ عَرَ فَةَ وَاَيَّامَ التَّشْرِيْقِ اَيَّامُ اَكْلٍ وَشُرْبٍ. (رواه موسى بن على)
Artinya:
“Hari arafah dan hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum”. (HR. Musa bin Ali ).
Jadi, kesimpulan bahwa hadits yang cacat rawi dan matan atau kedua-duanya digolongkan hadits dha’if yang terbagi menjadi tujuh, yaitu: hadits maudu’ (palsu), hadits matruk (yang ditinggalkan) atau hadits matruh (yang dibuang), hadits munkar(yang diingkari), hadits muallal (terkena illat), hadits mudras (yang dimasuki sisipan), hadits maqlub (yang diputar balik), dan hadits syaz (yang ganjil).
C. Status Kehujahan
Pendapat pertama; hadits dha’if tersebut dapat diamalkan secara mutlak, yakni baik yang berkaitan dengan masalah halal, haram, maupun kewajiban, dengan syarat tidak ada hadits lain yang menerangkannya. Pendapat ini disampai kan oleh beberapa imam, seperti: Imam Ahmad bin Hambal, Abu Daud dan sebagainya.
Pendapat yang kedua; dipandang baik mengamalkan hadits dha’if dalam fadailul amal, baik yang berkaitan dengan hal-hal yang dianjurkan maupun hal-hal yang dilarang.
Pendapat ketiga; hadits dha’if samasekali tidak dapat diamalkan, baik yang berkaitan dengan fadailul amal maupun halal haram. Pendapat ini dinisbatkan kepada Qadi Abu Bakar Ibnu Arabi.
D. Kitab-Kitab Yang Memuat Hadits Dha’if
1. Al-Maudu’at, karya Al-Imam Al-Hafiz Abul Faraj Abdur Rahman bin Al-Jauzi (579 H)
2. Al-Laali Al- Masnuah fi Al-Hadits Al-Mauduah, Karya Al-Hafiz Jalaludin Al-Suyuti (911 H)
3. Tanzih Al-Syariah Al-Marfuah An Al-Ahadits Al-Syaniah Al-Mauduah, karya Alhafizh Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad Bun Iraq Al-Kannani (963 H)
4. Al-Manar Al-Munif fi Shahih wa Al-Dafi, karya Al-Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ( 751 H )
5. Al-Masnu fi Al-Hadits Al-Maudu’ karya Ali Al-Qari ( 1014 H )






BAB III
BIOGRAFI SINGKAT ULAMA’ HADITS

A. Abu Hurairah
Nama lengkap Abu hurairah ialah Abdur Rahman ibnu Sakhr (Abdullah Ibnu Sakhr) Ad-Dausi At-Tamimi. Beliau sendiri menerangkan bahwa dimasa jahiliyah, beliau bernama Abu Syams, setelah masuk Islam beliau diberi nama oleh Nabi dengan Abdur Rahman atau Abdullah, ibunya bernama Maimunah yang memeuluk Islam berkat seruan Nabi.
Beliau lahir tahun 21 sebelum hijrah (th. 602 M). Abu Hurairah dating ke Madinah pada tahun Khaibarpada bulan Muharam tahun 7 H, lalu memeluk agama Islam. Setelah memeluk Islam, beliau tetap beserta Nabi dan menjadi ketua Jamaah Ahlus Suffah, karena inilah beliau mendengar hadits dari Nabi.
Menurut penahqikan bagi Ibnu Makhlad, seperti disitir oleh Ibnu Dausi, beliau meriwayatkan hadits sejumlah 5374 hadits, menurut Al-Kirmani 5364 hadits. Dari jumlah tersebut, 325 hadits di sepakati oleh Bukhari dan Muslim. Bukhari sendiri meriwayatkan 93 dan Muslim 189 hadits. Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Nabi sendiri dan juga dari para sahabat, diantaranya ialah Abu Bakar, Umar, Ibnu Abbas dan lain-lain. Dikatakan lebih dari 800 perawi menerima hadits dari beliau. Kata Asy-Syafii,”Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghafal hadits dimasanya.”
Abu Hurairah juga pernah menjadi gubernur Madinah, dan pada masa pemerintahan Umar, beliau diangkat menjadi guberbur di Bahrain, beliau meninggal di Madinah pada tahun 59 H = 679 M.
B. Abdullah bin Umar.
Nama lengkap Abdullah Ibnu Umar ialah Abu Abdur Rahman Abdullah ibnu Umar ibnu Al-Khattab Al-Quraisy Al-Adawi, seorang sahabat Nabi yang terkemuka dalam lapangan ilmu dan amal. Abdullah Ibnu Umar dilahirkan di Makkah pada tahun 10 sebelum Hijrah (618 M). Beliau adalah saudara kandung dari Hafsah, istri Rasulullah. Abdullah juga menyaksikan peperangan Khandak, baitul Ridlwan dan peperangan sesudahnya.
Abdullah meriwayatkan sejumlah 2830 hadits. Sejumlah 1700 diantaranya disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Beliau menerima hadits dari Nabi dan dari para sahbat, di antaranya ialah ayahnya sendiri Umar, pamannya Zaid, saudara kandungnya Hafshah, Abu Bakar, Utsman, Ali, Bilal, Ibnu Mas’ud, Abu Dzar dan Muadz.
Abdullah Ibnu Umar adalah orang kedua diantara 7 sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Dalam kalangan sahabat beliau terkenal sebagai orang yang sangat meneladani segala gerak-gerik Rasulullah. Abdullah Ibnu Umar wafat di Makkah pada tahun 73 H (693 M).
C. Anas Ibnu Malik.
Nama lengkap Anas Ibnu Malik adalah Abu Tsulamah(Abu Hamzah) Anas ibmu Malik ibnu Nadler Dlamdlam Al-Najjari Al-Anshari, seorang sahabat yang tetap meladeni Rasulullah selama 10 tahun. Anas dilahirkan di Madinah pada tahun 10 sebelum Hijrah (612 M). Setelah Rasul tiba di Madinah, ibu Anas menyerahkan Anas kepada Rasul untuk menjadi Khadam Rasul. Setelah Rasul wafat, Anas pindah ke Bashrah sampai akhir hayatnya.
Beliau meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits. Di antar jumlah tersebut, 166 hadits disepakati oleh Bukhari-Muslim, 93 diantaranya diriwayatkan oleh Bukhari dan 70 diriwayatkan oleh Muslim.
D. Aisyah As-Siddiqiyah.
Nama lengkap beliau ialah Aisyah binti Abi Bakr As-Siddiq. Ibunda beliau ber5nama Ummu Ruman binti Amr ibnu Umaimir Al-Kinaniyah. Aisyah dilahirkan sesudah Nabi diangkat menbjadi Rasul. Beliau juga adalah seorang dari istri Nabi.
Beliau meriwayatkan 2210 hadits.Bukhari-Muslim menyepakati sejumlah 174 hadits. Beliau menerima hadits dari nabi dan juga para sahabat, diantaranya ialah dari ayahhandanya sendiri, Umar, Hamzah ibnu Al-Aslami, Saad ibnu Abi Waqqash, Fatimah Az-Zahra. Banyak para sahabat dan tabi’in menerima berbagai macam hukum dari beliau. Hisyam Ibnu Urwah mengatakan,”Aku tidak melihat seseorang yang lebih mengetahui tentang fiqh, obat-obatan dan syiir Arab daripada Aisyah.
Aisyah adalah orang yang keempat diantara tujuh orang sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Beliau wafat pada bulan Ramadhan sesudah melakukan salat witir pada tahun 57 atau 58 H (668 M).
E. Abdullah Ibnu Abbas.
Nama lengkap Abdullah Ibnu Abbas ialah Abul Abbas ibnu Abbas ibnu Abdil Muthalib, seorang putra dari paman Rasulullah. Ibundanya bernama Ummul Fadlel Lubabah Al-Qubra binti Al-Harts Al-Hilaliyah, saudara perempuan dari Maimunah istri Rasulullah.
Beliau dilahirkan di Makkah ketika bani Hasyim berada di syiib, 3 atau 5 tahun sebelum hijrah, dikala Rasul wafat beliau baru berusia 13 atau 15 tahun.
Beliau meriwayatkan sejumlah 1660 hadits. Bukhari dan Muslim menyepakati sejumlah 95 hadits, beliau menerima hadits dari Nabi dan dari para sahabat. Diantara para sahabat ialah ayahandanya sendiri, bundanya, saudaranya, Abu Bakar, Umar, Utsman dan sahabat-sahabat yang lain.
F. Al-Bukhari
Nama lengkap Al-Bukhari ialah Abu Abdullah Muhammad ibnu Ismail ibnu Ibrahim ibnu Al-Mughirah Al-Jufi. Kakek-kakek beliau beragama Majusi. Ayah beliau adalah seorang ahli hadits, yang meninggal sewaktu beliau masih kecil dan meninggalkan banyak harta. Karena itu beliau dididik oleh ibunya dan beliau mendapat pelajaran pertama dari seorang ulama’ fiqih.
Sesudah berumur sepuluh tahun, beliau mulai menghafal hadits. Sesudah berumur 16 tahun, beliau menghafal kitab-kitab susunan Ibnu Mubarak dan Wakie serta melawat untuk menemui ulama-ulama hadits di berbagai kota.
Beliau membuat suatu hal yang baru bagi ilmu hadits, yakni membedakan antar hadits yang shahih dan yang tidak. Sedangkan kitab yang sebelumnya tidak demikian, hanya mengumpulkan Hadits yang sampai pada pengarang kitab, sedang pembahasan perawinya-perawinya diserahkan kepada orang-orang yang akan mempelajarinya saja.
Al-Firabi berkata,”Kitab Al-Bukhari didengar oleh sembilan puluh ribu orang dan tak ada seorangpun yang masih tinggal yang meriwayatkan hadits darinya selain aku”.
Al-Bukhari sendiri berkata,”Kitab As-Shahih, aku takhrijkan dari 600.000 hadits dan setiap aku akan menulis suatu hadits didalamnya, terlebih dahulu aku mandi dan sembahyang dua rakaat”. Al-Bukhari mempunyai daya hafal yang sangat kuat, istimewa dalam bidang hadits. Dalam masa kanak-kanak beliau sudah menghafal 70.000 hadist, lengkap dengan sanadnya. Beliau mengetahui hari lahir, hari wafat dan tempat-tempat para perawi hadits dan di catatnya pula apa yang beliau hapal itu. Beliau mempunyai keahlian dalam berbagai bidang ilmu hadits.
Al-Bukhari adalah orang pertama yang menyusun kitah shahih. Kemudian jejaknya diikuti oleh ulama-ulama lain sesudah beliau menyusun kitabnya itu dalam waktu 16 tahun. Kitabnya berisi 7397 hadits. Beliau juga seorang mujtahid yang mempunyai pendapat sendiri, walau pada mulanya beliau bermazdhab syafii. Beliau dilahirkan di Bukhara sebagai seorang anak yatim, pada tahun 194 H (810 M), dan beliau wafat pada tahun 256 H (870 M).
G. Muslim
Nama lengkap Muslim ialah Abul Husain Muslim ibnu Al-Hajjajibnu Muslim Al-Qusyairi an Naisaburi, salah seorang imam hadits yang terkemuka. Beliau melawat ke Hijaz, Iraq, Syam, dan Mesir untuk mempelajari hadits dari ulam-ulam hadits. Beliau meriwayatkan hadits dari Yahya ibnu Yahya An-Naisaburi, Ahmnad ibnu Hambal, Ishaq ibnu Rahawaih dan Abdullah ibnu Maslamah Al-Qanabi, Al-Bukhari dan lain-lain.
Abu Ali An-Naisaburi berkata,”Tak ada dibawah kolong langit ini, kitab yang lebih shahih dari kitab Muslim dalam ilmu hadits”.
Para ulama berkata, ”Kitab Muslim adalah kitab yang kedua sesudah kitab Al-Bukhari dan tak ada seorang pun yang menyamai Al-Bukhari dalam bidang mengkritik sanad-sanad hadits dan perawi-perawinya setelah dari Muslim”. Muhammad Al-Masarjasi berkata: “Saya mendengar Muslim berkata,” Musnad shahih ini saya sarikan dari 300.000 hadits”. Diriwayatkan dari muslim, bahwa shahihnya berisi 7275 hadits dengan berulang-ulang.
Beliau dilahirkan pada tahun 206 H. dan wafat di Naisaburi pada tahun 261 H.

H. Muhammad Ibnu Abdul Aziz
Umar Ibnu Abdul Aziz dilahirkan di Madinah, ia dibesarkan di bawah asuhan Abdullah Ibnu Umar.Namanya menjadi masyhur karena kemampuannya dalam memimpin pemerintahan yang adil, bijaksana dan sederhana. Selain itu ia menjadi terkenal karena berhasil menyandang reformasi dalam keilmuan, social, pemerintahan dan sebagainya.
Salah satu bentuk reformasi yang cukup diperhitungkan dalam bidang keilmuan Islam adlah mempelopori perlunya pembenahan terhadap hadits-hadits Nabi SAW.
Dikala kendali Khalifah dipegang oleh Umar Bin Abdul Aziz yang dinobatkan pada tahun 99 H. pada masa ini juga mulai dibukukannya hadits-hadits karena di khawatirkan akan lenyapnya hadits-hadits tersebut bersama para penghapalnya.
I. Muhammad Bin Hazm
Nama lengkap Muhammad Bin hazm ialahAbu Bakar Muhammad ibnu Hazm, seorang ulam besar yang terkenaldalam urusan hadits. Ia sebagai guru dari beberapa imam besar dalam sejarah hadits dan fiqih.Diantara para muridnya yang terkenal ialah Al-Auzai, Malik, Al-Laits, Ibnu Ishaq dan sebagainya. Ia terkenal ahli dan cakap dalam ilmu-ilmu hukum. Disamping itu, ia pernah menjabat pemerintahan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz sebagai gubernur di Madinah. Ia meninggal pada tahun 129 H.





BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut bahasa dha’if berarti aziz yang artinya yang lemah, dan menurut istilah adalah yang yidak terkumpul sifat-sifat shahih dan sifat-sifat hasan dan yang tidak terkumpul sifat-sifat hadits hasan.Pembagian hadits dha’if ada dua bagian yaitu: hadits dha’if karena gugurnya rawi dan cacat pada rawi dan matan.
Status kehujjahan sebuah hadits dha’if dipandang hujjah apabila dapat diamalkan secara mutlak, dipandang baik mengamalkanya dan hadits dha’if yang sama sekali tidak dapat di amalkan.Dan juga biografi para ulama-ulama perawi hadits yang semuanya memiliki keilmuan yang tidak di ragukan lagi. Juga tentang pembukuan hadits yakni pada masa kekhalifahan Umar Bin Abdul Aziz karena di takutkan hadits-hadits itu akan lenyap bersama para penghapal hadits bila tidak segera dibukukan.











DAFTAR PUSTAKA


Anwar Br. Moh, Ilmu Mustalah Hadits, Surabaya: Al-Iklas, 1981.
As- Shalih. Subtu, Membahas Ilmu-Ilmu Hadits, Jakarta: Pustaka Firdaus.1997.
Alwi Al-Maliki. Muhammad, Ilmu Usul Hadits, Yugyakarta; Pustaka pelajar. 2006.
Ahmad. Muhammad. M. Mudzakir, Ulumul Hadits, Bandung; CV. Pustaka Setia. 2006.
. Moh. Anwar Br, Ilmu Mustalahul Hadits, (Surabaya: Al-Iklas, 1981), h. 93.
. Muhammad Ahmad. M. Mudzakir, Ulumul Hadits (Bandung, CV. Pustaka Setia. 2000),h. 112.
. Muhammad Alwi Al-Maliki, Ilmu Ushul Hadits, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h. 92,100.
. H. Muhammad Ahmad, dkk. Ulumul Hadits, (Bandung: CV. Pustaka setia,2000),h. 27.
. Muhammad Alawi Al-Maliki, op.cit, h. 141, 139, 112, 121, 126, 114.
. Subhi As-Shalih,Membahas Ilmu-ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Firdaus,1997),h. 186.
. H.M. Ahmad, dkk, Ulumul Hadits, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000),h. 208