Tuesday, 13 October 2015

Perkembangan Islam Pada Masa Khulafa Al Rasyidun

PERKEMBANGAN ISLAM MASA KHULAFA' AL RASYIDUN
A.      Selayang Pandang
Wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiatnya kepada seorang pun sebagai penerusnya. Akibatnya, para sahabat mempermasalahkan dan saling berusaha untuk mengajukan calon pilihan dari kelompoknya. Ahmad Amin mencatat sedikitnya ada 3 kelompok yang berkeinginan menjadi penerus Nabi, yaitu[1]

No
Kelompok/Golongan
Calon
Sebab
1.
Ahl Bait
Ali bin Abi Thalib
Yang paling berhak adalah para ahl-bait Rasulullah sendiri
2.
Anshar
Saad bin Ubadah
Golongan Anshar merupakan golongan penolong Nabi di saat Nabi teraniaya diMakkah dan beliau pun meninggal dalam keadaan puas terhadapnya
3.
Kaum Muhajirin
Abu Bakar al-Shidiq
Kaum Muhajirin merupakan kaum yang pertama mempercayai ajaran Nabi dan selalu menemani beliau dalam suka dan duka[2]

Perselisihan tersebut berdampak pada tertundanya pemakaman Rasulullah serta terjadinya peristiwa Saqifah[3] dimana Abu Bakar di bai’at sebagai penerus Nabi.
B.      Proses Pengangkatan
Berbicara mengenai Khulafa’ur Rasyidin, pastilah semua sudah memahami betapa sosok-sosok khalifahnya merupakan sahabat terpercaya dan terbaik Nabi. Namun demikian kita tetaplah perlu mengetahui model pengangkatan mereka sebagai khalifah yang didasarkan pada prinsip musyawarah meskipun dengan teknik atau cara yang  berbeda.
Taknik yang dimaksud adalah:[4]
No
Nama Khalifah
Teknik yang Digunakan
1
Abu Bakar as-Shidiq
Pembai’atan dilakukan perorangan (Umar bin Khatab) yang disetujui oleh semuanya
2
Umar bin Khatab
Penunjukan Abu Bakar sebelum ia wafat yang diawali dengan konsultasi dengan pemuka-pemuka masyarakat
3
Utsman bin Affan
Pemilihan dari formatur yang ditunjuk Umar yang terdiri dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair ibn Awwan, Saad bin Abi Waqqas, Abdurahman bin Auf
4
Ali bin Abi Thalib
Sebagian besar penduduk Madinah

C.      Model Pemerintahan
Berbicara masalah model pemerintahan maka haruslah lebih dahulu diketahui masa pemerintahan para khulafa’.
Adapun masa pemerintahan khulafa’ adalah sebagai berikut:

No
Nama
Mulai
Berakhir
Lama
Umur
1
Abu Bakar
11H/632M
13H/634M
2 th 3 bln
63 th
2
Umar
13H/634M
32H/644M
10 th 6 bln
63 th
3
Utsman
23H/644M
35H/655M
12 th
82 th
4
Ali
35H/655M
40H/661M
4 th 9 bln
63 th

Adapun indilator model pemerintahan khulafa’ al-Rasyidun – yang merupakan model pemerintahan ideal – dapat diketahui dari, (1) pidato pembai’atan sebagai khalifah, (2) gaya kepemimpinan.
a.       Pidato pembai’atan sebagai kahlifah dapat dipahami berikut ini[5]:

No
Nama
Isi Pidato
1
Abu Bakar
 Saudara sekalian saya telah dipilih untuk memimpin kalian. Jika saya berada di jalan yang benar, bantulah saya. Kebenaran adalah kepercayaan  dan kebohongan adalah penghianatan. Orang yang lemah diantara kalian adalah kuat diamata saya, setelah saya memberikan haknya, Insya Allah. Orang yang kuat adalah lemah di mata saya, sesudah saya menjalankan keadilan baginya, Insya Allah. A.pabila ada orang yang meninggalkan perjuangan di jalan Allah, maka Allah akan menimpakan kehinaan terhadapnya. Bilamana menurunkan bencana terhadapnya. Patuhilah saya selama saya taat kepada perintah Allah dan RasulNya. Tetapi jika saya melanggar perintah allah dan RasulNya, maka kalian tidak usah mematuhi saya. Laksanakan shalat Allah merahmati kalian.
2
Umar
Wahai manusia sesungguhnya tidak ada suatu hak bagi siapapun untuk ditaati dalam suatu perbuatan maksiat. Kamu sekalian memiliki beberapa atas diriku yang akan kujalani dan akan ku pegang teguh. Aku berjanji tidak akan memungut suatu pajak atas hasil karunia yang kamu peroleh dari Allah kecuali dengan jalan yang sebenarnya, dan kamu sekalian berhak mencegah aku mengeluarkan sesuatu yang telah berada di tangnku kecuali dengan haknya.
3
Utsman
Amma ba’du, sesungguhnya tugas ini telah dipikulkan kepadaku dan aku telah menerimanya  dan sesungguhnya aku adalah seorang mutabi’ (yakni pengikut Sunnah Rasul SAW) dan bukunya seorang mubtadi’ (yakni seorany yang berbuat bid’ah). Ketahuilah bahwa kalian berhak menuntut aku mengenai 3 hal selain kitab Allah dan Sunnah Nabi SAW, yakni mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelum ku dalam hal-hal yang kamu sekalian telah bersepakat dan telah kamu jadikan sebagai kebiasaan dan mencegah diriku dari bertindak atas kamu kecuali dalam hal-hal yang kamu sendiri telah menyebabkannya.                                                                       
4
Ali
…..adalah wajib atas kamu sekalian taat kepada, baik dalam urusan yang kamu sukai atau yang kamu benci selam aku memerintahkan kamu dalam hal ketaatan kepada Allah. Tapi apabila aku memerintahkan kalian untuk bermaksiat kepada Allah maka tidak ada kewajiban taat atas seseorang di dalam hal maksiat. Ketaatan hanyalah wajib dalam perbuatan kebaikan.

Deskripsi pidato pembai’atan di atas secara otomatis telah memahamkan kita tentang model atau konsep pemerintahan yang dijalankan para khulafa’. Para khulafa’, secara bersama-sama menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dan proses demokrasi.
b.      Gaya kepemimpinan
Berdasarkan indicator serta pidato pembai’atan khulafa’ al-Rasyidin setidaknya telah dapat diraba gaya kepemimpinannya. Namun lebih jelasnya dapat dipahami berikut ini:
No
Gaya Kepemimpinan
Contoh
1
Kesederhanaan
1.       Abu Bakar masih menjadi pedagang pakaian setelah menjadi khalifah
2.       Ali pernah menggil kedinginan karena pakaiannya sudah using
2
Jiwa demokrasi, keberanian mengkritik pemimpin
1.       Umar adalah khalifah yang sering di kritik rakyatnya seperti salman al-Farisi[6], namun beliaupun tidak marah
2.       Ali yang menghadapi cercaan kaum Khawarij

D.      Ekspansi Wilayah
Sepeninggalan Nabi para penggantinya pun tetap berupaya untuk menjalankan dakwah Islam dengan jalan melakukan ekspansi atau perluasan wilayah. Adapun rincian ekspansi yang para khalifah adalah sebagai berikut:
a.       Khalifah Abu Bakar
Masa khalifah Abu Bakar lebih banyak terpakai untuk mestabilkan politik dalam negeri dengan adanya kemunculan Nabi palsu ataupun kelompok yang murtad speninggal Nabi. Mereka beranggapan ketika Nabi meninggal maka tidak perlu lagi mengikuti ajaran yang dibawa. Untuk itu khalifah Abu bakar mengirim 11 panglima untuk mestabilkan politik. Adapun 11 khalifah yang dimaksud adalah sebagai berikut:


No
Nama
Tugas
1
Khalid bin Walid
Memerngi Tulaihah bin Khuwalid yang mengaku Nabi palsu dan pemberontakan di Battah Arab selatan yang dipimpin Malik bin Nuwairah
2
Ikrimah bin Abu Jahal
Memerangi Musailamah al-Kadzab mengaku sebagai Nabi dari Bani Hanifah yang terletak di pesisir timur Arab
3
Syurahbil bin Hasanah
Membantu Ikrimah
4
Muhajir bin Umayyah
Menundukan pengikut aswad al- Insa – prany yang pertama kali mengaku Nabi di daerah Yaman – dan memadamkan pemberontakan di daerah hadramaut yang dipimpin Kais bin Maksyuh
5
Huzaifah bin Muhsin al-Galfani
Mengamankan daerah Deba karena pemimpinnya mengaku sebagai Nabi
6
Arfajah bin Harsamah
Mengembalikan stabilitas daerah Oman dan Muhrah
7
Suwaid bin Muqarin
Mengamankan daerah Tihamah yang terletak sepanjang Laut Merah
8
Al Alla’ bin Hadrami
Memadamkan pemberontakan kaum Riddah di daerah Bahrein
9
Amr bin As
Memadamkan pemberontakan suku kuda’ah dan Wadi’ah
10
Khalid bin Sa’id
Memadamkan pemberontakan suku besra dekat pembatasan Suriah dan Irak
11
Maan bin Hajiz
Memadamkan kaum Riddah dari suku Salim dan Hawazin di daerah Taif

Setelah 11 panglima di atas mampu mestabilkan politik dalam negeri maka Khalifah Abu Bakar memfokuskan ekspansi ke luar yaitu Persia dan romawi Timur. Adapun panglima yang ditugaskan untuk ekspansi ke luar adalah:

No
Nama
Tugas
1
  Musanah bin Harisah al-Sayaibani
Menaklukan beberapa wilayah Persia
2
Khalid bin Walid
Membantu pasukan Musanah menaklukan pusat kekerasan Persia dan berhasil dan setiap daerah taklukan dianggap seorang amir
3
Abu ubaidah bin Jarrah
Menaklukan daerah Romawi yaitu Homs Suriah Utara dan Antokia
4
Amr bin As
Menaklukan wilayah palestina
5
Syurahbil bin Hasan
Menundukkan Tabuk dan Yordania
6
Yazid bin Abi sofyan
Menaklukan Damaskus dan Suriah Selatan

b.      Khalifah Umar bin Khatab
Ekspansi masa ini berlangsung sekitar 10 tahun dengan hasil yang gemilang, baik dikarenakan panglima maupun kebijakan khalifah. Adapun panglima yang diutus untuk ekspansi adalah sebagai berikut:

No
Nama
Tugas
1
Abu ubaidah bin Jarrah pengganti khalid bin Walid
Melumpuhkan kekuatan Romawi Suriah dan Palestina dan Yarussalem dengan hasil yang gemilang dimana Patriach Soporius menyerahkan Yarussalem ke Umar
2
Yazid bin Abi Sufyan
Menaklukan aerah sekitar Palestina seperti Gaza, Askalon Caesara
3
Khalid bin Walid
Menaklukan Mesir yang beribu kotakan Iskandariah
4
Muawiyah bin Abi Sofyan
Menguasai Latkia dan Sidon
5
Sa’ad bin Abi Waqqas
Memadamkan perlawanan pasukan Persia yang dipimpin panglima Rustam yang kemudian dikenal dengan perang Qadisiah. Sa’ad berhasil menaklukan Babilon, Ctesiphon ibu kota Persia.

Ekspansi masa khalifah Umar keseluruhan difokuskan ke luar, hal ini dikarenakan kestabilan politik dalam negeri tidak terdapat gangguan sehingga sangatlah wajar bila ekspansi masa ini merupakan yang paling gemilang.
c.       Khalifah Utsman bin Affan
Ekspansi masa ini lebih banyak merebut kembali wilayah yang sudah ditaklukan pasukan Islam sebelumnya. Perebutan kembali kota Iskandaria – yang dulu ditaklukan Khalid bin Walid – dibawah kepemimpinan Amr bin Ash adalah bukti adanya bentuk ekspansi masa Khalifah Utsman. Namun demikian masa Utsman wilayah Tripoli di Barat sampai seluruh Asia Tengah di Timur, Yaman, Azerbaijan, Turkistan dapat dikuasai.
d.      Khalifah Ali bin Abi Thalib
Masa ini tidak terjadi ekspansi, khalifah Ali lebih banyak disibukan oleh perpecahan di kalangan umat Islam sejak trbunuhnya Utsman. Contohnya perang Jamal.
E.       Intisari
Pembahasan di atas dapat di intisarikan seperti dibawah ini dengan tujuan untuk mempermudah pembaca:

No
Item
Abu Bakar
Umar
Utsman
Ali
1
Proses pengangkatan
Inisiatif Umar
Wasiat Abu Bakar
Formatur umar
Ahl Madinah
2
Peristiwa penting
Adanya tindakan pemberantasan/ perang Riddah, Nabi palsu dan kaum murtad
Ditaklukannya persia
Pembunuhan Utsman
Banyaknya konflik internal seperti perang Shiffin, Tahkam
3
Ekspansi/F utuh
Lebih banyak terkonsentrasi dalam perdamaian pemberontakan
Damaskus, suriah, Mesir, Irak
Aprika, Sirpus, Armenia, Kabul, Farghanah

4
Kontribusi
Mengumpulkan Al-Qur’an
1.    Pembenahan administrasi negara
2.  Penanggalan Islam dari awal hijrah Nabi
Penyusunan Al-Qur’an Mushaf Utsmani perluasan Masjid Nabawi

5
Meninggal
sakit
Dibunuh Abu Lu’luah – budak persia
Dibunuh dalam upaya konspirasi diantaranya Ghafiqi
Dibunuh oleh Abdurahman bin Muljam
6
pribadi
Bijaksana, saleh
Berani, Adil
Lembut, agamis
Berani, bersikap ilmiah

F.       Catatan Merah Terhadap Kepemimpinan Masa Khulafa’ Al-Rasyidun
Keindahan kekhalifahan ini disebabkan para khalifahnya merupakan sosok sahabat terdekat Nabi sehingga kredibelitasnya tidak diragukan lagi oleh berbagai kalangan. Namun demikian, kitapun tidak dapat memungkiri adanya beberapa peristiwa  yang dianggap noda dalam sejarah peradaban yang kemudian menjadi perbincangan sampai saat ini.
Kembalinya semangat ashabiyah atau kesukuan merupakan penyebab utama terjadinya masalah ini. Hal ini bermula dari pengangkatan kerabat Utsman dalam tatanan pemerintahan. Padahal Umar secara tegas mengingatkan hal ini dengan mengatakan “ bertaqwalah kepada Allah dan jangan mengangkat kaummu sebagai pejabat-pejabat yang berkuasa secara sewenang-wenang atas rakyat.
Penyimpangan Utsman terhadap kebijakan sebelumnya dalam hal pengangkatan sanak saudara untuk menduduki jabatan penting dalam pemerintahan yang memicu kritikan rakyat dalah sebagai berikut:
No
Nama Kerabat
Uraian
1
Marwan
Memperoleh khumus (aeperlima) dari ghanimah
2
Al-Walid bin Uqbah bin Abi Muaith – saudaranya seibu
Untuk menggantikan Sa’ad bin Abi Waqqas sebagai gubernur Kufah
3
Abdullah bin Amir – putra pamannya
Dengan memecat Abu Musa al-Asari sebagai gubernur bashrah
4
Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh – saudara sepersusuan
Menggantikan Amru bin Ash sebagai gubernur mesir
5
Muawiyah
Memegang kekuasaan bukan hanya di Damaskus tapi juga daerah lain seperti Palestina, Yordania, dan Libanon
6
Marwan bin Hakam
Sebagai sekretaris jendral negara

Abul A’la juga menjelaskan lebih lanjut bahwa selain diangkatnya sanak saudara di atas, ada sebab lain yang memicu kekacauan dan kerusuhan, yaitu:
1.       Anggota keluarga yang ditujuk Utsman tersebut merupakan kaum thulaqa’ (orang-orang yang dibebaskan dari tawanan: yakni keluarga-keluarga penghuni Makkah yang sampai saat-saat terakhir menunjukan permusuhsn dsn perlawanan terhadap Dakwah Nabi)
2.       Dianggap tidak layak menempati jabatan pemerintahan karena mereka tidak berkesempatan bersahabat dengan Nabi
3.       Perilaku sebagian besar orang tersebut di atas sama sekali tidak menunjukan perilaku ketakwaan dan kebersihan jiwa.
Namun demikian uraian di atas tidak mengurangi rasa takdzim kita pada kepemimpinan masa Khulafa’ al-Rasyidun. Sampai saat ini model kepemimpinan Khulafa’ merupakan model kepemimpinan ideal yang sampai kapanpun dan oleh siapapun ingin diterapkan sampai saat ini.


Buku Rujukan
Abu Bakar, Istiana. 2008, Sejarah Peradaban Islam, Malang: UIN- Malang Press.

Malang, 22 September 2015,

Penyusun Wandi Tosan
Tambahan Tugas Kelompok 1 SPI:
Wandi Tosan
Bangkit Mahardhika
Ghina Hilma
Ulya Mar’ah Qunitatillah



[1] Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, (Bandung: Rosdakarya), hlm. 80
[2] Ibid, hlm. 324
[3] Bali pertemuan Bani Saidah tempat membai’at Abu Bakar sebagai Khalifah, Hamdani Anwar, Masa Khulafa’ al-Rasyidun, Ensiklopedi Tematis, Taufik Abdullah, hlm. 38
[4] Hamdani Anwar, Masa khulafa’ Al Rasyidun, Ensiklopedi tematis (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 2002), hlm. 36
[5] Abul A’la Al Maududi, Khalifah dan kerajaan, Mizan, hlm. 121-122
[6] Salman menan4yakan tentang bahan pakaiannya yang terdiri dari 2 lipat padahal semua orang hanya punya hak 1 baha5n pakaian, Lihat Abu A’la Al Maududi, Khalifah dan kerajaan , Mizan, hlm. 132

No comments: