MENETESKAN TELUR BEBEK
Dalam menetaskan telur, ada dua cara yaitu penetasan secara alami dan penetasan
secara buatan. Penetasan secara alami yaitu dengan menggunakan induknya / jenis
unggas lain dan penetasan secara buatan yaitu dengan menggunakan alat penetasan
atau mesin tetas dan sering pula di sebut sebagai incubator. Untuk menetaskan
telur unggas pada umumnya cara cara dengan mesin tetas hampir sama, hanya waktu
yang diperlukan untuk menetaskan telur itik / bebek lebih lama ( 28 hari
)
Banyak sekali faktor penunjang yang saling berhubungan untuk dapat menetaskan telur itik untuk memperoleh daya tetas yang baik. Diantaranya
Mesin Tetas ( incubator ) Sekarang ini jenis mesin tetas yang bisa digunakan oleh para penetas telur (breeder) tergolong menjadi dua tipe/ jenis, yang pertama dengan mesin tetas sederhana dan yang kedua dengan mesin tetas modern. Pada dasarnya daya tetas menetaskan telur dengan mesin sederhana ataupun dengan mesin modern dapat memperoleh daya tetas yang sama.
Kunci sukses menetaskan justru berada pada si pengendali mesin ( operator ), bukan pada jenis mesin yang digunakan untuk menetaskan.
Mesin tetas sederhana pada umumnya mempunyai ciri - ciri :
- Sumber panas mengunakan lampu listrik , lampu minyak , dll
- Pengatur suhu menggunakan thermostat sederhana
- Pengatur kelembapan udara dengan menempatkan bak atau baki yang berisi air di bawah rak telur dan sesekali penyemprotan air kepada telur
- Pembalikan telur menggunakan tangan
- Incubator / tempat menaruh telur terbuat dari kayu dan triplek tipis.
- Pengaturan ventilasi udara di dalamnya sangat tergantung kepada keadaan lingkungan sekitar. Udara keluar masuk hanya melalui lubang ventilasi yang dibuat sedemikian rupa tanpa alat / kipas yang membantu kelancaran pertukaran udara
- Setter dan Hatcher menjadi satu, artinya selama pengeraman telur sampai menetas ditempatkan pada tempat yang sama.
Mesin tetas modern pada umumnya mempunyai ciri – ciri :
- Sumber panas dari listrik dengan menggunakan elemen terbuat dari besi dan ada juga yang menggunakan elemen kawat nikelin
- Pengatur suhu menggunakan thermostat digital untuk menentukan suhu yang diinginkan.
- Kelembapan menggunakan air yang diuapkan pada kisaran suhu tertentu untuk memperoleh kelembapan yang diinginkan dan di baca oleh hygrometer (pengukur kelembapan).
- Pembalikan rak telur didalam incubator dapat diatur secara otomatis menggunakan motor penggerak putaran rendah dengan posisi rak telur 45 derajat miring kekiri ataupun ke kanan yang waktu pembalikannya di atur oleh timer (pengatur waktu )
- Bahan terbuat dari kayu tebal atau besi tebal, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitar.
- Pengaturan ventilasi udara di dalamnya digerakan oleh kipas sehingga suhu udara dapat menyebar dengan baik dan udara kotor dalam mesin tetas dapat segera berganti dengan cepat.
- Setter dan Hacther dipisahkan, artinya tempat pengeraman telur itik dari umur 1 hari sampai dengan 25 hari berbeda tempatnya dengan tempat persiapan untuk menetas.
Telur tetas : Untuk memperoleh telur tetas yang baik, hal yang perlu diperhatikan :
- Kondisi induk itik / bebek ( sehat ) , umur induk ( di atas umur 8 bln ) dan umur jantan tidak kurang dari 1 tahun dan tidak lebih 2.5 tahun, status gizi induk (pakan yang berkualitas ), perbandingan jantan dan betina. ( 1 : 10
- Kodisi telur berdasarkan bentuk telur ( keadaan normal ), berat telur, kualitas kulit telur ( sedang, artinya tidak tebal ataupun tidak tipis ), warna kulit telur ( cerah ), dan kebersihan telur.
- Umur telur yang paling baik untuk ditetaskan tidak lebih dari 5 hari Operasional Penetasan
- Fumigasi mesin tetas ( untuk mencegah timbulnya penyakit menular ) hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penetasan ,mesin tetas di sucihamakan terlebih dahulu dengan menggunakan disinnfectan yang banyak di jual di pasaran sesuai anjuran yang disarankan
- Mengatur temperatur / suhu mesin tetas 38oC (salah satu faktor yang sangat penting )
Untuk mesin tetas yang sirkulasi udaranya digerakkan dengan kipas sebaiknya
*. umur telur 1 – 24 hari 38oC ( 99oF – 101oF )
* umur telur 25 – 28 hari sebaiknya di turunkan 1 s/d 2oF
- Mengatur kelembapan , yang baik dalam mesin tetas dari hari ke 1 sampai hari ke 25 yaitu antara 55% – 65% setelah hari ke 25 kelembapan sebaiknya dinaikan menjadi 75%. Pada mesin tetas sederhana untuk mengatur kelembapan dengan cara menaruh bak / baki yang diisi air di bawah rak telur dan untuk menambah kelembapan dengan menyemrot telur dengan air secukupnya setelah itu diangin anginkan, dilakukan setiap beberapa kali ( 2 – 3 kali ) dalam satu hari pada saat pembalikan telur.
Cara yang paling baik untuk mengetahui kebutuhan kelembapan telur sudah atau belum terpenuhi, dengan memperhatikan perkembangan rongga udara pada telur, contoh seperti gambar di bawah ini
- Candling ( memeriksa perkembangan telur dengan cara meneropong telur menggunakan cahaya lampu.
Pemeriksaan pertama : pada hari ke 4
Pemeriksaan kedua : pada hari ke 10
Pemeriksaan ketiga : pada hari ke 20
Telur yang kosong atau mati harus segera di singkirkan.
- Posisi telur dan pembalikan
· Pada Mesin modern pada hari ke 1 s/d hari ke 25 ( setter ) dilakukan pembalikan rak telur setiap 4 jam atau 6 kali dalam satu hari dengan posisi pada telur bagian tumpul ( yang berisi rongga udara ) diletakan sebelah atas dengan kemiringan posisi 45 derajat ke kiri atau ke kanan . Setelah hari ke 25 telur tidak dibalik dan dipindahkan ke rak penetasan (hatcher)
· Pada Mesin tetas sederhana biasanya sebagian penetas ada yang menempatkan telur dengan posisi tergeletak ( tiduran ) dan ada juga penetas yang menempatkan telur dalam mesin dengan posisi berdiri miring 45 derajat dengan bagian tumpul diatas.telur dan ditempatkan pada rak yang sama dari proses awal sampai akhir penetasan.
· Pembalikan telur pada mesin tetas sederhana :
- Pada hari ke 2 s/d hari ke 25 pembalikan telur dilakukan 3 kali sehari., telur juga perlu di angin anginkan selama 5 – 10 menit, waktu pelaksaan pembalikan telur ini dapat bersamaan dengan pembasahan ( telur disemprot air secukupnya ) biarkan pintu mesin tetas terbuka sebentar untuk mengangin - anginkan telur.
- Setelah hari ke 25 atau pada tiga hari terakhir menjelang penetasan sebaiknya telur tidak perlu di balik / di putar. kelembapan perlu dinaikan sedikit untuk membantu proses retaknya cangkang (pipping ).
Banyak sekali faktor penunjang yang saling berhubungan untuk dapat menetaskan telur itik untuk memperoleh daya tetas yang baik. Diantaranya
Mesin Tetas ( incubator ) Sekarang ini jenis mesin tetas yang bisa digunakan oleh para penetas telur (breeder) tergolong menjadi dua tipe/ jenis, yang pertama dengan mesin tetas sederhana dan yang kedua dengan mesin tetas modern. Pada dasarnya daya tetas menetaskan telur dengan mesin sederhana ataupun dengan mesin modern dapat memperoleh daya tetas yang sama.
Kunci sukses menetaskan justru berada pada si pengendali mesin ( operator ), bukan pada jenis mesin yang digunakan untuk menetaskan.
Mesin tetas sederhana pada umumnya mempunyai ciri - ciri :
- Sumber panas mengunakan lampu listrik , lampu minyak , dll
- Pengatur suhu menggunakan thermostat sederhana
- Pengatur kelembapan udara dengan menempatkan bak atau baki yang berisi air di bawah rak telur dan sesekali penyemprotan air kepada telur
- Pembalikan telur menggunakan tangan
- Incubator / tempat menaruh telur terbuat dari kayu dan triplek tipis.
- Pengaturan ventilasi udara di dalamnya sangat tergantung kepada keadaan lingkungan sekitar. Udara keluar masuk hanya melalui lubang ventilasi yang dibuat sedemikian rupa tanpa alat / kipas yang membantu kelancaran pertukaran udara
- Setter dan Hatcher menjadi satu, artinya selama pengeraman telur sampai menetas ditempatkan pada tempat yang sama.
Mesin tetas modern pada umumnya mempunyai ciri – ciri :
- Sumber panas dari listrik dengan menggunakan elemen terbuat dari besi dan ada juga yang menggunakan elemen kawat nikelin
- Pengatur suhu menggunakan thermostat digital untuk menentukan suhu yang diinginkan.
- Kelembapan menggunakan air yang diuapkan pada kisaran suhu tertentu untuk memperoleh kelembapan yang diinginkan dan di baca oleh hygrometer (pengukur kelembapan).
- Pembalikan rak telur didalam incubator dapat diatur secara otomatis menggunakan motor penggerak putaran rendah dengan posisi rak telur 45 derajat miring kekiri ataupun ke kanan yang waktu pembalikannya di atur oleh timer (pengatur waktu )
- Bahan terbuat dari kayu tebal atau besi tebal, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitar.
- Pengaturan ventilasi udara di dalamnya digerakan oleh kipas sehingga suhu udara dapat menyebar dengan baik dan udara kotor dalam mesin tetas dapat segera berganti dengan cepat.
- Setter dan Hacther dipisahkan, artinya tempat pengeraman telur itik dari umur 1 hari sampai dengan 25 hari berbeda tempatnya dengan tempat persiapan untuk menetas.
Telur tetas : Untuk memperoleh telur tetas yang baik, hal yang perlu diperhatikan :
- Kondisi induk itik / bebek ( sehat ) , umur induk ( di atas umur 8 bln ) dan umur jantan tidak kurang dari 1 tahun dan tidak lebih 2.5 tahun, status gizi induk (pakan yang berkualitas ), perbandingan jantan dan betina. ( 1 : 10
- Kodisi telur berdasarkan bentuk telur ( keadaan normal ), berat telur, kualitas kulit telur ( sedang, artinya tidak tebal ataupun tidak tipis ), warna kulit telur ( cerah ), dan kebersihan telur.
- Umur telur yang paling baik untuk ditetaskan tidak lebih dari 5 hari Operasional Penetasan
- Fumigasi mesin tetas ( untuk mencegah timbulnya penyakit menular ) hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penetasan ,mesin tetas di sucihamakan terlebih dahulu dengan menggunakan disinnfectan yang banyak di jual di pasaran sesuai anjuran yang disarankan
- Mengatur temperatur / suhu mesin tetas 38oC (salah satu faktor yang sangat penting )
Untuk mesin tetas yang sirkulasi udaranya digerakkan dengan kipas sebaiknya
*. umur telur 1 – 24 hari 38oC ( 99oF – 101oF )
* umur telur 25 – 28 hari sebaiknya di turunkan 1 s/d 2oF
- Mengatur kelembapan , yang baik dalam mesin tetas dari hari ke 1 sampai hari ke 25 yaitu antara 55% – 65% setelah hari ke 25 kelembapan sebaiknya dinaikan menjadi 75%. Pada mesin tetas sederhana untuk mengatur kelembapan dengan cara menaruh bak / baki yang diisi air di bawah rak telur dan untuk menambah kelembapan dengan menyemrot telur dengan air secukupnya setelah itu diangin anginkan, dilakukan setiap beberapa kali ( 2 – 3 kali ) dalam satu hari pada saat pembalikan telur.
Cara yang paling baik untuk mengetahui kebutuhan kelembapan telur sudah atau belum terpenuhi, dengan memperhatikan perkembangan rongga udara pada telur, contoh seperti gambar di bawah ini
- Candling ( memeriksa perkembangan telur dengan cara meneropong telur menggunakan cahaya lampu.
Pemeriksaan pertama : pada hari ke 4
Pemeriksaan kedua : pada hari ke 10
Pemeriksaan ketiga : pada hari ke 20
Telur yang kosong atau mati harus segera di singkirkan.
- Posisi telur dan pembalikan
· Pada Mesin modern pada hari ke 1 s/d hari ke 25 ( setter ) dilakukan pembalikan rak telur setiap 4 jam atau 6 kali dalam satu hari dengan posisi pada telur bagian tumpul ( yang berisi rongga udara ) diletakan sebelah atas dengan kemiringan posisi 45 derajat ke kiri atau ke kanan . Setelah hari ke 25 telur tidak dibalik dan dipindahkan ke rak penetasan (hatcher)
· Pada Mesin tetas sederhana biasanya sebagian penetas ada yang menempatkan telur dengan posisi tergeletak ( tiduran ) dan ada juga penetas yang menempatkan telur dalam mesin dengan posisi berdiri miring 45 derajat dengan bagian tumpul diatas.telur dan ditempatkan pada rak yang sama dari proses awal sampai akhir penetasan.
· Pembalikan telur pada mesin tetas sederhana :
- Pada hari ke 2 s/d hari ke 25 pembalikan telur dilakukan 3 kali sehari., telur juga perlu di angin anginkan selama 5 – 10 menit, waktu pelaksaan pembalikan telur ini dapat bersamaan dengan pembasahan ( telur disemprot air secukupnya ) biarkan pintu mesin tetas terbuka sebentar untuk mengangin - anginkan telur.
- Setelah hari ke 25 atau pada tiga hari terakhir menjelang penetasan sebaiknya telur tidak perlu di balik / di putar. kelembapan perlu dinaikan sedikit untuk membantu proses retaknya cangkang (pipping ).
No comments:
Post a Comment