Tuesday, 11 April 2017

KEBERKAHAN ILMU DALAM KEHIDUPAN

                                                                   
 

BERKAH ITU ADA

Dikisahkan, ada seorang anak lulusan SDN yg bacaan Al-Qur'annya lumayan bagus dan ilmu tajwidnya lumayan juga. Anak ini kalau di madrasah tempat ngaji di kampungnya selalu di puji dan dikagumi guru serta teman-temannya karena kecerdasannya. Suatu ketika anak ini melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP dan sekaligus mondok di pesantren, ngaji pertama dengan sepuluh orang temannya, dan semua mengulang bacaan dari surat An-Nas terlebih dahulu dan semua bacaan temannya itu lumayan bagus, tibalah giliran anak itu untuk setoran ke Ust, dan apa yg terjadi ternyata bacaan quran anak itu masih banyak yg keliru menurut ust nya itu.

Ke esokan harinya anak itu setor lagi ke ust nya surat An-Nas dan ternyata masih ada yang salah juga dalam bacaannya itu, hingga seminggu berlalu anak itu setiap ngaji hanya setor surat An-Nas karena belum lancar- lancar dalam bacaannya itu dan tidak boleh melanjutkan ke surat lain kalau belum lancar, sedangkan teman-teman nya udah pada jauh setor nya.

Suatu hari anak itu menyadari bahwa ngaji di kampungnya sama di pondoknya itu berbeda, di pondok ilmunya lebih dalam dari pada ngaji di kampung. Anak itu sempat bertanya- tanya dalam dirinya "kenapa ngaji saya menurut ust itu banyak bacaan yg keliru , padahal ketika dikampung saya udah dianggap benar", hingga akhirnya anak itu mencari terus dimana letak kesalahan nya itu dengan mengikuti privat ngaji walaupun itu dengan santriwati, anak itu tidak ada rasa malu sama sekali, bahkan anak itu lebih malu sama ustnya yg serial ngaji di tegur terus.

Setiap hari anak itu ngaji sendirian di masjid sambil bercucuran air mata hingga membasahi Al-Qurannya karena anak itu ingin sekali bisa baca Al-Qur'an dengan baik dan benar yg sesuai dengan yang dimaksud ust nya di pondok itu. Setiap kali selesai ngaji sore, malam dan pagi  anak itu selalu merapihkan dan menata semua Al-Qur'an di rak nya itu, anak itu berharap dapat berkah dari Al-Qur'an karena dulu ketika di kampungnya pernah di bilang sama guru ngajinya " kalau kamu susah dalam memahami Al-Qur'an maka hormatilah Al-Quran dengan selalu membawa, memakai dan menyimpannya dengan sopan dan rapi in sya Allah Al-Qur'an juga akan menghormati mu".

Berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan pun berlalu hingga suatu hari anak itu di panggil oleh ketua UPTQ (unit pengembangan Tilawatil Qur'an) dan dipercaya untuk membimbing ngaji adik-adik kelasnya di pondok itu . Sedangkan teman-teman nya yang sepuluh orang masih tetap belajar pada ust pembimbing ngaji nya itu, dan Anak itu juga merasa heran kenapa bisa dipercaya bahwa bacaannya sudah bagus. Hingga suatu ketika di pondok itu diadakan perlombaan murottal Qur'an, Tilawatil Qur'an, dan Tahfidzul Qur'an kemudian anak itu mengikuti salah satu lomba tersebut dan apa yg terjadi anak itu juara satu , dan di tahun-tahun berikutnya pun setiap kali ikut lomba pasti juara . Disitulah anak itu merasa bahwa itu semua adalah berkah dari Al-Qur'an .

Marilah kita ambil hikmah dari kisah tersebut mudah-mudahan bermanfaat.
 NB:
Diambil dari kisah nyata anak kampung

Barakallahu lakum

No comments: