Saturday, 27 August 2022

DAMPAK PERUNDUNGAN TERHADAP PSIKOLOGI SISWA

 DAMPAK PERUNDUNGAN TERHADAP PSIKOLOGI SISWA

 

 

 

 


 

 

 

 

 

Disusun oleh :

1.      Amanda Nurul Fadilah

2.      Maritza Nuragustin

3.      Siti Sabila Fitri Azizah

4.      Siti Shafira Insan Aulia

5.      Syecka Jazlyn Iskandar

6.      Tanazwa Lailan Shaumiyah

7.      Tarfiyani Arifah Harits

8.      Zahra Suci Melinda



SMA
Terpadu Al Mashum Mardiyah

Jl. Simpang Galudra No.76, Galudra, Kec. Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43252

2022

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

    Dalam lingkungan sekolah, siswa tidak lepas dari kata perundungan. Hal ini dijelaskan dalam KBBI, perundungan lebih dikenal dengan istilah yang memiliki arti proses, cara, perbuatan merundung yang dapat diartikan sebagai seorang yang menggunakan kekuatan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang orang yang lebih lemah darinya, biasanya dengan memaksa apa yang diinginkan oleh pelaku.  Adapun pengertian psikologi menurut KBBI adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku; ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa

     Perundungan juga merupakan perilaku negatif dimana seseorang atau sekelompok orang yang mengintimidasi dengan cara verbal maupun nonverbal, dan terjadi dari waktu ke waktu. Perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah biasanya terjadi karena senioritas.

     Perilaku bullying sendiri memiliki dampak bagi psikologi atau kesehatan mental, seperti gangguan mental, mulai dari sensitif, rasa marah yang meluap luap, depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. Bukan hanya kesehatan psikologis, dampak negatif bullying juga dapat terlihat dari kelainan fisik. Hal ini juga terjadi di lingkungan pondok. Oleh sebab itu, kami melakukan penelitian mengenai perundungan untuk mengetahui seberapa besar dampak negatif perundungan di lingkungan sekolah.

1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Apa dampak dari bullying ?

2.      Mengapa perundungan terjadi ?

3.      Bagaimana pengaruh perundungan bagi psiklogi ?

4.      Bagaimana cara mengatasi perundungan ?

1.3  Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini:

1.      Apa dampak dari bullying bagi siswa ?

2.      Mengapa perundungan terjadi di sekolah ?

3.      Bagaimana pengaruh perundungan bagi psiklogi siswa ?

4.      Bagaimana cara mengatasi perundungan di sekolah ?

1.4  Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian kami adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak perundungan bagi psikologi siswa dan seberapa paham mereka mengenai perundungan yang terjadi dilingkungan sekitarnya.  

1.5  Metodologi Penelitian

           Pada kesempatan ini, kami melakukan kuisioner kepada adik kelas untuk mengetahui seberapa paham tanggapan mereka mengenai perundungan dengan mengajukan 6 buah pertanyaan. Yakni hal apa yang pertama kali terlintas di benak kalian tentang perundungan?  Apakah kamu pernah mengalami perundungan? Jika pernah, kapan dan dimana? Apa faktor penyebab pembullyan di pondok? Apa dampak perunungan bagi seseorang? Bagaimana cara mengatasi perundungan menurut anda? Kepada siapa sebaiknya anda menyampaikan masalah perundungan?

 

 

 

 

 

 



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Dampak dari Bullying

2.1.1 Pengertian Bullying

Pengertian Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara melukai secara fisik, verbal atau emosional / psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang secara fisik atau mental lemah berulang kali tanpa perlawanan untuk membuat korban menderita.

Istilah bullying sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “bull” yang berarti banteng. Secara etimologis kata “bully” berarti gertakan, seseorang yang mengganggu yang lemah. Penindasan dalam bahasa Indonesia disebut “menyakat” yang berarti mengusik, mengganggu, dan menghalangi orang lain (Wiyani, 2012).

Perilaku bullying melibatkan kekuasaan dan kekuatan yang tidak seimbang, sehingga korban berada dalam keadaan tidak mampu membela diri secara efektif terhadap tindakan negatif yang mereka terima. Bullying memiliki pengaruh jangka panjang dan jangka pendek pada korban bullying. Efek jangka pendek yang disebabkan oleh perilaku bullying tertekan karena penindasan, penurunan minat dalam melakukan tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Sementara konsekuensi jangka panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam membangun hubungan baik dengan lawan jenis, selalu mengalami kecemasan akan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari rekan-rekan mereka (Berthold dan Hoover, 2000).

 

 

 

 

2.1.2. Dampak Positif

Dampak positif membuat korban merasakan pengaruh dan juga perubahan yang bersifat positif/membangun diri korban menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Walaupun bullying memiliki dampak positif, namun tetap saja kami tidak membenarkan perilaku bullying yang mencakup verbal maupun nonverbal.

2.1.3. Dampak Negatif

          Perundungan bisa berdampak negative bagi pelaku, korban dan saksi perundungan tersebut. Dampak negatif bagi pelaku, perundungan dapat terlibat dalam perilaku kekerasan dan berisiko lainnya, di mana perilaku ini bisa terbawa hingga dewasa. Mereka akan cenderung agresif dan terlibat penyalahgunaan alkohol, narkoba, melakukan tindak pelecehan, perusakan, bahkan melakukan tindakan pidana setelah dewasa. Dampak negatif bagi korban perundungan dapat mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, mental dan masalah akademik. Dampak negative bagi saksi Mereka juga bisa merasakan gejala-gejala, seperti depresi, cemas, meningkatnya perasaan sedih, perubahan pola tidur dan makan, serta hilangnya minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak jarang korban bullying kemudian melakukan tindakan balasan yang sangat kejam. Masalah ini bahkan dapat bertahan hingga dewasa.

         Dampak dari perundungan yang kebanyakan korban dapatkan menurut responden adalah terganggunya kesehatan mental. Seperti menurunnya kepercayaan diri, trauma bersosialisasi, stress, depresi, bahkan bisa menyebabkan bunuh diri.

 

2.2 Faktor Perundungan

 Terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya perundungan, yakni faktor keluarga, teman sebaya dan pengaruh media. Dari faktor keluarga, anak akan meniru berbagai nilai dan perilaku anggota keluarga yang ia lihat sehari-hari sehingga menjadi nilai dan perilaku yang ia anut (hasil dari imitasi). Sehubungan dengan perilaku imitasi anak, jika anak dibesarkan dalam keluarga yang menoleransi kekerasan atau bullying, maka ia mempelajari bahwa bullying adalah suatu perilaku yang bisa diterima dalam membina suatu hubungan atau dalam mencapai apa yang diinginkannya (image), sehingga kemudian ia meniru (imitasi) perilaku bullying tersebut. Dari faktor teman sebaya Salah satu faktor besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh adanya teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara menyebarkan ide (baik secara aktif maupun pasif) bahwa bullying bukanlah suatu masalah besar dan merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan. Dari faktor pengaruh media Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%).

Adapun faktor perundungan menurut responden kami adalah adanya kesalahpahaman dan banyaknya perbedaan. Adanya perbedaan karakter pada setiap orang menurut mereka merupakan akar dari sebuah kesalahpahaman. Selain perbedaan karakter, mereka juga menyertakan perbedaan fisik dan ekonomi sebagai faktor terjadinya perundungan.

 

2.3 Pengaruh Perundungan Bagi Psikologi

Perundungan berpengaruh pada psikologi korban yang membuat korban tidak memiliki kepercayaan diri. Rasa percaya diri merupakan kunci penting yang harus tertanam dalam diri setiap orang. Dengan adanya kepercayaan diri, maka seseorang akan merasa yakin dengan kemampuan dan kualitas dirinya sehingga dapat menyelesaikan tanggung jawab apapun dengan lebih maksimal. Salah satu dampak psikologis yang pasti dirasakan oleh mereka yang pernah menjadi korban bullying yaitu terkait pengelolaan emosi. Kalimat pedas yang selalu didengar, perlakuan tidak bersahabat yang sering diterima, maupun kekerasan fisik yang pernah dialami telah mempengaruhi kondisi psikisnya sehingga akan mengganggu kestabilan emosi.

 

2.4  Cara Mengatasi Perundungan

           Terdapat beberapa cara untuk mengatasi perundungan. Pertama, Menjauhlah darinya. Jika situasi yang ada tampak mengancam atau berbahaya, ada baiknya kamu menjauh darinya. Meskipun kamu tidak berada di situasi yang berbahaya, ingatlah bahwa kamu tidak perlu mendengarkan ucapan-ucapan kasar yang orang lain lontarkan kepadamu. Hal terbaik yang perlu dilakukan adalah berjalan menjauh dengan tenang dari pelaku. Hal ini akan menunjukkan kepadanya bahwa kamu tidak mau membiarkan perlakuannya begitu saja. Kedua, Beri tahu orang lain agar pelaku berhenti melakukan perundungan. Penting bagimu untuk segera melaporkan perundungan yang terjadi agar dapat dihentikan. [1] Dengan melaporkan perundungan yang dialami kepada seseorang, kamu bisa membela atau melindungi diri dan menunjukkan kepada pelaku bahwa kamu tidak akan tinggal diam dengan kekerasan yang ia tunjukkan. Ketiga, Bicaralah dengan dewan/pihak sekolah. Oleh karena perundungan merupakan kasus yang cukup lazim, setiap sekolah memiliki kebijakan sendiri untuk menangani kasus tersebut secara efisien dan efektif. Bicaralah dengan kepala sekolah atau konselor sekolah mengenai situasi/kasus perundungan yang ada agar perundungan dapat dihentikan sesegera mungkin. Beberapa langkah harus diambil untuk menghukum pelaku atau melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah yang ada.

             Adapun solusi yang mereka tawarkan mencakup dua hal. Pertama faktor internal, dimana faktor ini terdapat pada diri kita sendiri yang harus lebih belajar menghargai perbedaan, juga menjaga sikap dan memahami karakter seseorang. Kedua faktor eksternal, sebagai orang yang menyaksikan perundungan langkah pertama yang harus diambil adalah melapor kejadian tersebut ke pihak yang berwajib atau bisa juga menjadi penengah bagi dua belah pihak.

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

           Berdasarkan data yang telah kami peroleh dapat disimpulkan bahwa dampak dari perundungan dapat menyebabkan turunnya percaya diri, trauma bersosialisasi, stress, depresi, bahkan bisa menyebabkan bunuh diri. Adapun solusi untuk mencegah terjadinya perundungan yakni dengan belajar menghargai perbedaan, menjaga sikap, memahami karakter seseorang dan melapor apabila menyaksikan perundungan.

 

3.2 Saran

Kami menyarankan, sekolah memberikan pemahaman lebih kepada siswa mengenai perbedaan antara bullying dan candaan agar tidak terjadi kesalahpahaman.  Semoga dengan adanya menelitian kami dapat terciptanya lingkungan anti perundungan



DAFTAR PUSTAKA

 

Wiyani, N.A., 2012. Save Our Children from School Bullying, Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Berthold, K. A., & Hoover, J. (2000). Correlates of Bullying and Victimization among Intermediate Students in the Midwestern, USA: School Psychology International

Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka..

No comments: